Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Wakil Presiden mengingatkan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan agar sigap mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan terjadinya bencana.
Masduki Baidlowi, Juru Bicara Wakil Presiden, menuturkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 274 kabupaten/kota masuk dalam area bahaya sedang-tinggi longsor. Jumlah warga yang berpotensi terpapar 40,9 juta jiwa.
"Pemerintah mengingatkan kepada aparat pemda yang wilayahnya termasuk menjadi bagian dari daerah rawan bencana hidrometeorologi agar sigap mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan terjadinya bencana," ungkapnya melalui pernyataan tertulis pada Kamis (2/1/2020).
Masduki menyebutkan untuk bencana banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan jajaran aparat daerah. Evakuasi juga terus dilakukan dengan komando dijalankan langsung oleh BNPB.
"Diharapkan agar masyarakat di Jabodetabek juga sigap bergotong-royong membantu nasib para korban yang terkena bencana. Tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, atau lainnya di Jabodetabek bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk menolong para korban bencana," ucapnya.
Masduki yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia menyebutkan saat ini penanganan bencana jangka panjang terus dilakukan. Program antisipasi bencana ditempuh dari hulu maupun hilir.
"Seperti pembuatan waduk di Ciawi dan Sukamahi, yang ditargetkan selesai akhir 2020 ini. Begitu pula dengan normalisasi sungai, hingga reboisasi di hulu," ujar Masduki.
Agus Wibowo, Kapusdatinkom BNPB menyebutkan berdasarkan pantauan aparat di lapangan terdapat 169 titik banjir di seluruh Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Jawa Barat 97 titik, DKI Jakarta 63 titik, dan Banten 9 titik.
Untuk DKI Jakarta perinciannya Jakarta Barat 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatan 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik.
Adapun di sisi penyangga Jakarta yang masuk Jawa Barat mempunyai 97 titik banjir dengan perincian Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kabupaten Bogor 12 titik.