Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demonstran Bakar Pos Keamanan Kedutaan AS di Irak

Pengunjuk rasa yang marah akibat serangan udara AS di Irak melemparkan batu dan membakar sebuah pos keamanan di Kedutaan Besar AS di Baghdad dan memicu konfrontasi sehingga Amerika Serikat mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah.
Demonstran melakukan pembakaran di depan konsulat Iran ketika berkumpul selama protes anti-pemerintah yang berlangsung di Najaf, Irak 27 November 2019./Reuters
Demonstran melakukan pembakaran di depan konsulat Iran ketika berkumpul selama protes anti-pemerintah yang berlangsung di Najaf, Irak 27 November 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pengunjuk rasa yang marah akibat serangan udara AS di Irak melemparkan batu dan membakar sebuah pos keamanan di Kedutaan Besar AS di Baghdad dan memicu konfrontasi sehingga Amerika Serikat mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah.

Aksi protes, yang dipimpin oleh milisi dukungan Iran itu telah menimbulkan tantangan kebijakan luar negeri baru bagi Presiden AS Donald Trump yang akan menghadapi pemilihan presiden pada tahun ini. Dia mengancam akan menghukum Iran, tetapi mengatakan kemudian bahwa AS tidak ingin berperang.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan personil diplomatiknya dalam keadaan aman dan tidak ada rencana untuk mengevakuasi mereka.

Aparat keamaman penjaga kedutaan tersebut  menggunakan granat setrum dan gas air mata untuk mengusir pengunjuk rasa yang menyerbu dan membakar pos keamanan di pintu masuk. Aka tetapi insiden itu tidak berdampak pada kompleks utama.

Pentagon mengatakan bahwa selain mengirim marinir untuk melindungi personil kedutaan, sekitar 750 tentara dari Divisi Lintas Udara ke-82 sedang dikirim ke Timur Tengah. Pasukan tambahan juga akan dikerahkan selama beberapa hari ke depan.

"Penempatan ini adalah tindakan yang tepat dan tindakan pencegahan yang diambil sebagai tanggapan terhadap peningkatan ancaman terhadap personel dan fasilitas AS, seperti yang kita saksikan di Baghdad hari ini," kata Menteri Pertahanan AS, Mark Esper seperti dikutip Reuters, Rabu (1/1/2020).

Akan tetapi Iran menyangkal perannya dalam kekerasan di kedutaan AS dan menyatakan akan membalas kalau AS melakuan serangan. 

Trump mengatakan Iran akan 'membayar harga yang sangat mahal' jika nyawa warganya hilang di fasilitas AS mana pun


Pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan 750 pasukan pada awalnya akan berbasis di Kuwait. Sebanyak 4.000 tentara bisa saja dikirim ke wilayah itu dalam beberapa hari mendatang jika diperlukan.

Lebih dari 5.000 tentara AS ditempatkan di Irak dengan dalih untuk mendukung pasukan lokal.

Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap misi diplomatik Amerika Serikat di Irak itu menandai eskalasi tajam dari konflik proksi antara Amerika Serikat dan Iran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper