Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Global Menguat dalam Rekor Reli Akhir Tahun

Pasar saham dunia mencatat rekor pada Jumat (27/12), dengan prospek pertumbuhan global menguat berkat data ekonomi China yang positif dan optimisme kesepakatan dagang AS-China.
Indeks Bursa Eropa/Reuters
Indeks Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar modal dunia mencatat rekor pada penutupan perdaganganJumat (27/12) seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi global. Hal ini berkat data ekonomi China yang positif dan optimisme terhadap kesepakatan dagang AS-China.

Namun, reli akhir tahun terpantau surut di Wall Street dan dollar AS bersamaan dengan risk appetite yang meningkat.

Wall Street sendiri telah mencapai level rekor tertinggi sepanjang masa lebih awal, dan sedikit surut pada Jumat. Bursa saham Eropa menyusul ke rekor tertinggi pada hari ketiga pekan ini sejalan dengan berbagai indeks AS dan Eropa menunjukkan tahun terbaik mereka sejak krisis keuangan satu dekade lalu.

Sementara itu, tingkat keuntungan pada perusahaan industri di China tumbuh pada laju tercepat dalam 8 bulan terakhir, pada November, naik 5,4 persen secara tahunan menjadi 593,9 miliar yuan atau senilai US$84,93 miliar.

"Perang dagang AS-China telah mengguncang perdagangan internasional. Perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu turun 15,2 persen secara tahunan pada November," menurut Panjiva, sebuah unit S&P Global Market Intelligence, dikutip melalui Reuters, Sabtu (28/12).

Di sisi lain, dolar AS tergelincir karena selera risiko yang meningkat melemahkan daya tarik safe-haven.

Indeks kinerja saham MSCI di 49 negara naik 0,26 persen, sedangkan indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,21 persen, keduanya menetapkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Di Eropa, sektor jasa keuangan, industri, bahan kimia, dan kesehatan mencatat rekor tertinggi harian. Indeks STOXX 600 naik 24 persen tahun ini.

Menurut Rahul Shah, kepala eksekutif Manajemen Aset Ideal di New York, pasar ekuitas siap untuk naik lebih lanjut pada 2020, bahkan ketika valuasi tinggi menimbulkan kekhawatiran.

"Mempertimbangkan dinamika pasar saat ini kami berpikir bahwa investor ekuitas harus memposisikan untuk momentum bullish lebih lanjut pada tahun 2020," kata Shah.

Tiga indeks utama Wall Street kehilangan semangat pada penutupan, di mana Nasdaq merayap lebih rendah dan S&P 500 mengalami kenaikan kecil.

Dow Jones Industrial Average naik 23,87 poin, atau 0,08 persen, menjadi 28.645,26.

S&P 500 naik 0,11 poin, atau 0,00 persen menjadi 3.240,02 dan Nasdaq Composite turun 15,77 poin, atau 0,17 persen, menjadi 9.006,62.

S&P 500 ditutup empat persepuluh dari titik persentase yang melampaui kenaikan 29,6 persen pada 2013, yang akan memberikan benchmark terbaik AS sejak tahun 1997.

Di Asia, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik, kecuali Jepang, melonjak 0,8 persen menjadi 555,39, performa yang belumm terlihat sejak pertengahan 2018. Indeks tersebut sejauh ini naik 15,5 persen.

Di sisi lain, saham-saham pasar berkembang naik 0,58 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper