Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela Pertemuan Asia Europe Meeting Foreign Minister Meeting (ASEM FMM) ke-14 di Madrid, Spanyol, Senin (16/12). Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno sempat menyinggung mengenai Muslim Uighur di Xinjiang.
Berdasarkan rilis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima, Selasa (17/12/2019), di akhir pertemuan, Menlu Retno meminta informasi mengenai perkembangan situasi di Xinjiang. Menanggapi hal tersebut, Menlu Wang Yi menegaskan komitmennya bahwa kebebasan beragama umat muslim di Xinjiang dijamin oleh negara.
Di sisi lain, Retno mengapresiasi penanganan Pemerintah China telah mendukung proses pemulangan 20 WNI yang menjadi korban skema pengantin pesanan sejak September 2019. Ke depan, menurutnya, kerja sama penanganan perdagangan manusia perlu ditingkatkan.
Adapun pertemuan ini merupakan pertemuan ketiga Menlu RI dan Menlu China pada tahun ini. Ini menandakan intensitas kerja sama kedua negara yang begitu tinggi.
"Tahun 2020 yang merupakan perayaan 70 tahun hubungan RI-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi momentum penting bagi penguatan Kemitraaan Strategis Komprehensif RI-RRT," ujar Retno.
Selain itu, Indonesia dan China juga menegaskan arti penting dari integrasi ekonomi kawasan. Indonesia harapkan agar integrasi ekonomi dapat hasilkan kerja sama yang menguntungkan (win-win).
China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia–China pada 2018 mencapai US$72,6 miliar. Selain itu, China merupakan investor asing ketiga terbesar, dengan total nilai investasi pada 2018 mencapai angka US$2,3 miliar.
Dalam pertemuan ini, Menlu Wang Yi juga menyampaikan rencana kunjungannya ke Indonesia pada awal 2020. Retno pun menyambut baik rencana kunjungan tersebut.