Bisnis.com, JAKARTA -- Mengulang kesuksesan partisipasi pada CinemAsia Film Festival 2018, KBRI Den Haag kembali menggandeng CinemAsia untuk menyelenggarakan Indonesian Film Weekend 2019.
Berbeda dengan kegiatan tahun lalu yang menghadirkan banyak film dari berbagai negara, tahun ini KBRI Den Haag dan CinemAsia menyuguhkan dua film spesial Indonesia, yakni Battle of Surabaya dan Soekarno, sekaligus menghadirkan dua sutradara terkenal kedua film. Kegiatan digelar di gedung bioskop ternama di Amsterdam, Kriterion.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan apresiasi atas kehadiran dua film Indonesia itu di Amsterdam.
Dia berharap masyarakat internasional menikmati dan lebih mengenal Indonesia yang kaya dengan berbagai film berkualitas dan meraih penghargaan tingkat dunia.
"Menyaksikan antusiasme dan penuhnya teater oleh penonton dari berbagai lapisan dan negara malam ini, kami sangat optimistis perfilman Indonesia akan semakin diakui dunia dan dapat mendorong para sineas Indonesia untuk menghasilkan karya terbaiknya ke depan," kata Puja melalui siaran pers, Selasa (10/12/2019).
Sementara itu, Direktur Eksekutif CinemAsia Yoon Shik Boxman menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan penuh KBRI Den Haag sehingga penyelenggaraan festival sesuai dengan harapan.
"Festival yang sungguh luar biasa. Selama tujuh tahun menyelenggarakan film festival di Belanda, baru kali ini saya melihat antusiasme penonton begitu besar dan tetap berada di teater hingga diskusi berakhir. Bahkan diskusi harus kami sudahi meskipun masih banyak pertanyaan dari penonton karena terbatasnya waktu," ujarnya.
Film Battle of Surabaya karya Aryanto Yuniawan ditayangkan 7 Desember, sedangkan film Soekarno karya Hanung Bramantyo, menjadi film penutup pada 8 Desember 2019.
Dalam kesempatan terpisah, Aryanto Yuniawan dan Hanung Bramantyo, berterima kasih karena film mereka ditayangkan pada Indonesian Film Weekend tahun ini oleh KBRI Den Haag dan CinemaAsia.
Kedua film ini berhasil menarik perhatian besar pecinta film Indonesia di Belanda dan mampu menghangatkan suasana dingin Kota Amsterdam.