Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi menilai isu ekonomi menjadi fokus pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama lima tahun ke depan. Sejauh ini Jokowi selalu menekankan reformasi ekonomi dibandingkan dengan reformasi demokrasi.
“Sejak April sampai sekarang, Jokowi sudah bilang resesi sebanyak 97 kali. Jadi isi kepala beliau adalah antisipasi resesi,” katanya dalam BNI-Bisnis Indonesia Business Challenges 2020, Senin (9/12/2019).
Burhanuddin melanjutkan bahwa fenomena itu seiring dengan perubahan orientasi masyarakat terhadap isu publik. Saat ini, tiga besar isu publik terkait dengan ekonomi, bukan lagi antikorupsi.
Menurutnya, hal itu akan mengecewakan sebagian pendukungnya yang fokus pada isu antikorupsi. Namun, Jokowi akan terhindar dari gejolak politik apabila dapat mempertahankan stabilitas ekonomi.
Namun, apabila Jokowi memiliki keinginan untuk menjaga keseimbangan di antara dua isu tersebut, demokrasi dan ekonomi, penting bagi RI-1 untuk menguji solidaritas koalisi.
“Beliau harus uji koalisi besar ini dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang tidak populer sesegera mungkin,” kata Burhanuddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel