Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalahkan Alibaba, Aramco Lakukan IPO Terbesar dalam Sejarah

Penawaran saham perdana (IPO) perusahaan minyak raksasa Arab Saudi, Aramco akan menjadi yang terbesar dalam sejarah, tetapi akan gagal mencapai valuasi hingga US$2 triliun sebagaimana yang diupayakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Penawaran saham perdana (IPO) perusahaan minyak raksasa Arab Saudi, Aramco akan menjadi yang terbesar dalam sejarah, tetapi akan gagal mencapai valuasi hingga US$2 triliun sebagaimana yang diupayakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. 

Aramco mematok harga IPO pada 32 riyal (US$8,53) per saham atau yang tertinggi dari kisaran indikatifnya, menurut perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Jumat (6/12/2019).

Nilai IPO itu mencapai US$ 25,6 miliar sekaligus mengalahkan Alibaba Group Holding Ltd (BABA.N) senilai US$25 miliar pada 2014.

Pada posisi tersebut, Aramco mencatat nilai pasar sebesar US$1,7 triliun sekaligus dengan mudah menyalip Apple Inc (AAPL.O) sebagai perusahaan listing paling bernilai di dunia. Akan tetapi angka itu jauh dari yang semula diperkirakan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman saat listing di bursa efek Riyadh.

Aramco tidak menyatakan kapan saham akan mulai diperdagangkan di pasar saham Arab Saudi, tetapi dua sumber mengatakan dijadwalkan pada 11 Desember.

Arab Saudi mengandalkan investor domestik dan regional untuk menjual 1,5 persen saham Aramco melihat investor asing tidak terlalu berminat sekalipun dengan valuasi berkurang jadi US$ 1,7 triliun.

Permintaan dari investor kalangan institusi, termasuk perusahaan Arab Saudi, mencapai US$106 miliar, sementara permintaan investasi ritel mencapai US$12,6 miliar.

Sekitar 4,9 juta investor ritel Saudi telah membeli saham perusahaan raksasa minyak itu, termasuk 2,3 juta yang berusia antara 31-45.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper