Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERAYAAN NATAL: Peninggalan Kayu Palungan Yesus Dipajang di Yerusalem

Sepotong kayu yang berasal dari palungan tempat Yesus dibaringkan setelah kelahirannya dipajang di Yerusalem pada hari Jumat, menjelang pemindahannya ke Betlehem untuk peluncuran resmi musim Natal.
Palungan Yesusu/Foto-Reuters
Palungan Yesusu/Foto-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sepotong kayu yang berasal dari palungan tempat Yesus dibaringkan setelah kelahirannya dipajang di Yerusalem pada hari Jumat, menjelang pemindahannya ke Betlehem untuk peluncuran resmi musim Natal.

Potongan kayu, yang berukuran hanya beberapa sentimeter panjangnya itu pernah disimpan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma. Kayu itu diserahkan awal minggu ini kepada penjaga gereja Betlehem, yang mengatakan bahwa benda tersebut membawa kehormatan besar bagi orang-orang percaya dan peziarah di daerah itu.

Relik kayu tersebut diresmikan kepada publik di Notre Dame of Jerusalem Center dengan terbungkus dalam stand meja hias perak, dan kemudian akan dibawa ke Betlehem, yang dikenal umat Nasrani sebagai tempat kelahiran Yesus.

Di sana, relik kayu tersebut bakal ditempatkan di dalam Gereja Saint Catherine, yang bersebelahan dengan Gereja Kelahiran di Manger Square.

Sumber peninggalan kuno memang sering dipertanyakan. Namun, keberadannya dihormati oleh umat beragama Kristen, di antaranya adalah para pelatih jamaah haji yang memasuki pintu masuk batu pasir sempit di Church of Nativity,

"Kami gembira dan berterima kasih kepada paus, ayah suci, Francis, atas hadiah dan hak untuk melindungi relik suci," kata Francesco Patton, Custos dari Tanah Suci untuk gereja Katolik, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Sabtu (30/11/2019).

Relik itu, menurut pernyataanya, berasal lebih dari 2.000 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari palungan tempat Bayi Yesus dibaringkan. Benda itu dikirim ke Vatikan pada abad ke-7.

Betlehem, di Tepi Barat, selalu sibuk menjelang Natal pada 25 Desember, terutama bagi orang Kristen yang merupakan sekitar 1 persen dari populasi Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper