Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Minggu (1/12/2019) siang tamu terus berdatangan untuk menyampaikan rasa duka atas wafatnya sang begawan properti Ciputra atau Tjie Tjin Hoan.
Pantauan Bisnis pada siang hari hingga pukul 13.30 WIB, meski tampak lengang, masyarakat dari berbagai kalangan hilir mudik hadir memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada pengusaha nasional kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah tersebut.
Tamu berdatangan dari beberapa daerah di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya.
Mereka hadir dari berbagai kalangan di antaranya dari internal perusahaan grup Ciputra, kalangan pegawai pengembang perumahan, kelompok doa sejumlah gereja, dan rekan sekolah pihak keluarga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama suami saat melayat di Ciputra Artpreneur-Bisnis-Pamuji Tri Nastiti
Hadir pula sejumlah tokoh yakni Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong (2001-2004) Agum Gumelar beserta Linda Gumelar, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir bersama suaminya, Tonny Sumartono, mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II (3013-2014) Muhammad Chatib Basri.
Sebelumnya, pada pagi hari hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Tamu dari kalangan pejabat tersebut diterima keluarga dan berbincang-bincang di ruang VIP kurang lebih selama 40 menit.
Secara bergantian, putra-putri Ciputra beramah-tamah dan menyambut para tamu pelayat yang bergantian datang dan pergi.
Keempat putra-putri Pak Ci mengenakan busana berwarna hitam sementara para mantu, cucu, dan cicit mengenakan busana atasan berwarna putih dengan pita hitam tersemat pada pagian lengan.
Saat berbincang dengan Sri Mulyani, Budiarsa Sastrawinata sebagai menantu Ciputra, suami dari Rina Ciputra, mengatakan bahwa ayah mertuanya masih sempat memantau aktivitas perusahaan.
"Sebulan yang lalu masih menanyakan perkembangan, sempat menanyakan soal rapat dan pekerjaan meskipun ya tidak serius-serius," ujar Budiarsa.
Sementara itu, pada Rabu lalu, Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa mendiang Ciputra adalah tokoh dengan karya yang memiliki visi.
"Karya-karya dia untuk membangun permukiman selalu dengan satu visi tidak hanya sekadar profit, tetapi dia juga commited terhadap lingkungan dan detail," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, kecintaan Ciputra terhadap seni juga memberi sumbangsih di dalam ekosistem kreatif. "Saya rasa kita kehilangan tokoh yang memiliki pemikiran mengenai bagaimana mereka bisa create bisnis, pada saat yang sama juga memanusiawikan ciptaannya itu."