Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rakornas PKS, Pelukan Surya Paloh Tak Pengaruhi Sikap Partai

Partai Keadilan Sejahtera akan menggelar rapat koordinasi nasional di Jakarta. Ada beberapa agenda pada pertemuan tersebut.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019)./Antara
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera akan menggelar rapat koordinasi nasional di Jakarta. Ada beberapa agenda pada pertemuan tersebut.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari mengatakan bahwa selain arahan yang akan diberikan oleh Ketua Majelis Syuro, PKS juga akan menyampaikan sikap politiknya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019—2024.

Momen yang terjadi sebelumnya, seperti pelukan Presiden PKS Sohibul Iman dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak akan mengubah sikap. Peran sebagai oposisi yang akan menjadi penyeimbang jalannya demokrasi dan tetap menjaga adanya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.

“Rakornas 2019 juga akan kami jadikan momentum penegasan dan pengukuhan sikap oposisi PKS,” katanya melalui pesan instan, Kamis (14/11/2019).

Fathul menjelaskan bahwa PKS juga akan menggelar koordinasi di berbagai bidang untuk menyongsong kemenangan di pemilu 2024 serta agenda politik terdekat, yaitu pilkada serentak 2020.

“Tapi yang utama adalah melakukan konsolidasi guna menjaga kepercayaan masyarakat melalui upaya realisasi janji politik serta semakin mengokohkan pelayanan terhadap rakyat,” jelasnya.

Pada pemilu pertama era reformasi atau tahun 1999, PKS memperoleh suara sebanyak 1.436.565 pemilih. Suara naik ketika 2004 dengan perolehan 8.149.457. Lalu 8.204.946 di tahun 2009, 8.480.204 suara di tahun 2014, dan terakhir di Pemilu 2019 berhasil menembus dua digit sebesar 11.493.663.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper