Bisnis.com, JAKARTA – WeWork mengatakan pihaknya memecat 13 karyawan yang dituduh melanggar kebijakan perusahaan. Ini menjadi tindakan besar pertama sejak SoftBank Group Corp mengakuisisi saham mayoritas perusahaan.
Ketua dewan direksi WeWork, Marcelo Claure mengatakan pemecatan tersebut memengaruhi pekerja di kawasan bisnis yang mencakup Kanada, Israel, Amerika Latin, dan AS. Dia mengatakan pelanggaran terkait dengan "pemilihan vendor dan proses manajemen."
"WeWork tidak akan mentolerir perilaku yang tidak menghormati orang, anggota, atau bisnis kita," tulis Claure dalam e-mail kepada staff.
“Kami adalah budaya yang meyakini membuat hal yang mustahil menjadi mungkin. Saya ingin budaya itu berlanjut, tetapi dengan integritas dan rasa hormat, menghormati hukum, kebijakan kami, dan yang paling penting, menghormati satu sama lain," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Terpisah dari investigasi SDM, WeWork diperkirakan akan segera memecat ribuan karyawan dalam upaya untuk memangkas biaya. Dalam e-mail ke staf, Claure mengatakan PHK akan selesai dalam beberapa minggu ke depan.
Claure mengatakan kepada karyawan bahwa dia sedang mengerjakan rencana strategis lima tahun untuk WeWork yang selanjutnya membahas masalah tata kelola, yang telah menjadi kritik utama terhadap perusahaan dan menjadi salah satu penyebab gagalnya penawaran umum perdana.
Baca Juga
Perubahan organisasi dan kompensasi akan datang, kata Claure, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Rencana baru akan dirancang untuk membantu WeWork tumbuh secara berkelanjutan tanpa perlu menambah modal, katanya.