Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SoftBank Berikan Paket Bailout US$9,5 Miliar kepada WeWork

Kesepakatan itu menandai berakhirnya era yang bermasalah bagi perusahaan co-working yang berhasil menggalang dana dengan penilaian US$47 miliar pada Januari, menarik diri dari upaya penawaran umum perdana yang gagal bulan lalu dan sekarang bernilai kurang dari US$8 miliar sehingga harus diselamatkan.
ilustrasi/Bloomberg
ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- WeWork mengumumkan bahwa mereka telah menerima paket bailout dari SoftBank Group Corp, investor terbesarnya, yang akan memberi konglomerat Jepang tersebut 80% saham di perusahaan.

Kesepakatan itu menandai berakhirnya era yang bermasalah bagi perusahaan co-working yang berhasil menggalang dana dengan penilaian US$47 miliar pada Januari, menarik diri dari upaya penawaran umum perdana yang gagal bulan lalu dan sekarang bernilai kurang dari US$8 miliar sehingga harus diselamatkan.

Dilansir melalui Bloomberg, pendiri WeWork, Adam Neumann akan meninggalkan dewan perusahaan sebagai bagian dari paket, untuk digantikan oleh eksekutif SoftBank dan Ketua Eksekutif yang baru diangkat Marcelo Claure.

"Neumann diminta untuk meninggalkan perusahaan, sebagai gantinya dia mendapatkan saham WeWork sebanyak US$1,2 miliar, kredit US$500 juta dari SoftBank dan biaya konsultasi sekitar US$185 juta," kata orang yang familiar dengan masalah tersebut, dikutip melalui Bloomberg, Rabu (23/10/2019).

Neumann akan tetap terafiliasi dengan perusahaan sebagai pengamat dewan.

Kesepakatan dengan SoftBank, yang mencakup US$5 miliar dalam pembiayaan baru dan peningkatan komitmen eksisting senilai US$1,5 miliar, memberikan penangguhan hukuman kepada induk perusahaan WeWork, We Co., yang diperkirakan kehabisan uang paling cepat pada awal bulan depan.

Perusahaan telah berupaya untuk memangkas biaya sejak menarik dokumen IPO pada September, dan diperkirakan memecat ribuan karyawan bulan ini.

Paket bailout SoftBank adalah salah satu dari dua opsi yang dipertimbangkan dewan WeWork untuk menjaga perusahaan tetap bertahan.

Alternatif lain adalah paket utang US$5 miliar yang ditawarkan oleh JPMorgan Chase & Co., menurut sejumlah sumber opsi akan menjadi salah satu dari penawaran junk bond yang paling berisiko dalam beberapa tahun terakhir, termasuk US$2 miliar obligasi pay-in-kind dengan imbal hasil 15%.

Sebagai bagian dari kesepakatan, SoftBank akan menawarkan untuk membeli sebanyak US$3 miliar dari pemegang saham yang ada, dimulai sejak kuartal keempat.

"Neumann akan diizinkan untuk menjual hampir US$1 miliar saham kepada SoftBank," kata seorang sumber lainnya.

Menurut perhitungan Bloomberg Billionaires Index, kesepakatan ini akan memungkinkan dia untuk mempertahankan status miliardernya.

SoftBank telah memiliki komitmen lebih dari US$10 miliar untuk startup ini bahkan sebelum paket bail out dikeluarkan, dan memiliki sekitar sepertiga dari saham perusahaan.

Upaya perusahaan Jepang ini untuk menopang investasinya yang bermasalah datang pada saat yang sulit.

SoftBank tengah berusaha untuk menciptakan versi lain, yang lebih besar dari Vision Fund senilai US$100 miliar, penggalang dana teknologi besar-besaran yang kerap membuat taruhan tinggi di Silicon Valley sehingga mengubah ekosistem startup.

SoftBank juga merupakan investor di Uber Technologies Inc., yang valuasinya turun lebih dari seperempat sejak IPO pada bulan Mei.

Kerugian SoftBank dari investasi baru-baru ini dapat mencapai miliaran dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper