Cita-cita menjadi diplomat mulai berkembang setelah Berlian Napitupulu lulus dari jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran pada 1985.
Setahun berikutnya, dia masuk pendidikan calon diplomat melalui Program Rekrutmen Langsung (PRL) yang diadakan Kementerian Luar Negeri di beberapa perguruan tinggi negeri Indonesia.
Salah satu figur yang menginspirasi Berlian adalah ayahnya sendiri. Walaupun tidak tamat sekolah dasar, ayah Berlian yang bekerja sebagai petani dan pedagang kecil mampu menyekolahkan tujuh putra-putrinya hingga tamat perguruan tinggi.
Dalam hidupnya, sang ayah telah beberapa kali beralih pekerjaan dan usaha yang perlahan mengalami kemajuan. “Dia pekerja keras dan tidak takut pada perubahan," ujar Berlian.
Selain beralih pekerjaan dan bidang usaha, ayahnya membawa keluarga pindah rumah sebanyak empat kali yang terus mengalami peningkatan kualitas.
Karier diplomatik Berlian dijalani dari bawah, mulai dari Atase-Sekretaris Ketiga pada penempatan pertama di Kedutaan Besar RI di Ottawa, Kanada, pada 1992 hingga menjadi Konsul Jenderal RI dengan gelar Minister di Davao, Filipina, mulai September 2016.
Pada Januari 2019, saat bertugas di Davao City, Berlian diberi kepercayaan menjadi Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara. Dia dilantik Februari 2019 dan mulai bertugas di Pyongyang 3 April 2019.
Tentu, sebelum penempatan di luar negeri, dia harus lulus dari sekolah berjenjang, mulai dari Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) pada 1988, Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) pada 1997, Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu) pada 2004.
Selain itu, pendidikan struktural Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Pertama (Spama) pada 1997, dan Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Menengah (Spamen) pada 2004.
Berlian juga terilhami oleh tokoh-tokoh perubahan dunia, antara lain Paus Johannes Paulus II yang membawa perubahan dunia, khususnya di Eropa Timur. “Saya juga meneladani Deng Xiao Ping yang membawa perubahan di China dalam waktu relatif singkat,” tuturnya.