Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lindsay Hoyle Maju sebagai Ketua DPR Inggris

Lindsay Hoyle telah terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Inggris, setelah berjanji untuk memperbaiki keadaan di House of Commons yang ditinggal pendahulunya John Bercow.
Lindsay Hoyle/reuters
Lindsay Hoyle/reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akhirnya memiliki pembuat keputusan untuk menjaga ketertiban di Parlemennya yang gaduh dan terpecah akibat Brexit.

Lindsay Hoyle telah terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Inggris, setelah berjanji untuk memperbaiki keadaan di House of Commons yang ditinggal pendahulunya John Bercow.

Anggota parlemen berusia 62 tahun itu, tidak pernah mengungkapkan pandangannya tentang Brexit, sedangkan Bercow mengaku memilih agar Inggris untuk tetap di Uni Eropa.

Hoyle, yang terpilih sebagai anggota Parlemen dari Partai Buruh, tetapi sekarang akan meninggalkan afiliasi partainya, memenangkan kontes dengan janji untuk meluruskan perpecahan atas keputusan Brexit dalam salah satu periode paling kontroversial dalam sejarah politik Inggris baru-baru ini.

“Saya akan netral. Saya akan transparan. House of Commons akan berubah, tetapi menjadi lebih baik," ujarnya setelah memenangkan pemilihan di parlemen, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (5/11/2019).

Keputusan ketua DPR akan menjadi penentu yang penting bagi arah Brexit pada masa depan jika tidak ada partai politik utama di negara itu yang memenangkan suara mayoritas pada pemilihan umum 12 Desember.

Mengetuai semua debat di House of Commons, ketua DPR sering kali menentukan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah minoritas.

Mantan wakil ketua DPR sejak 2010 yang mewakili daerah Chorley ini, akan menggantikan Bercow, yang sudah menjabat selama 10 tahun terakhir.

Sebagai ketua DPR yang paling kontroversial selama beberapa tahun terakhir, Bercrow mendapat pandangan publik bahwa dia selama ini berupaya untuk menghentikan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Sementara itu Hoyle dengan karakternya yang berbeda, memiliki pengaruh yang potensial dan bisa sama hebatnya.

Setelah empat putaran pemungutan suara pada Senin (4/11/2019), Hoyle memenangkan dukungan 325 suara dari 540 anggota parlemen yang ikut serta, mengalahkan sesama anggota parlemen dari Partai Buruh Chris Bryant di babak final.

Berbeda dengan gaya verbose dan agresif Bercow, Hoyle memiliki gaya yang lebih rendah diri dan kerap menggunakan lelucon untuk mengurangi ketegangan di Parlemen.

Meskipun memiliki pendekatan yang lebih lembut daripada Bercow, Hoyle bukanlah anggota parlemen yang pasif.

Selama tahun Anggaran 2013, dia mencuri perhatian media, dia menertibkan beberapa anggota parlemen yang anarkis dan mengkritik mereka berperilaku seperti pemain sirkus.

Dalam pidatonya di depan para anggota parlemen menjelang pemungutan suara kemarin, dia menekankan pentingnya akuntabilitas dan reformasi badan legislatif.

Dia juga menambahkan bahwa dirinyaa harus dipertimbangkan berdasarkan rekam jejak karirnya, bukan dari berapa lama dia sudah menjadi anggota parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper