Bisnis.com, JAKARTA — India dan Pakistan saling menyalahkan atas penembakan di perbatasan wilayah sengketa Kashmir sehingga menewaskan sedikitnya 10 orang termasuk tentara dan warga sipil di kedua pihak. Gesekan ini disebut sebagai salah satu hari paling mematikan sejak New Delhi mencabut status khusus Kashmir pada Agustus lalu.
Para pejabat dari kedua negara saling menuduh bahwa pihak militer melakukan serangan di wilayah perbatasan Line of Control (LoC). Sedikitnya 10 orang tewas dalam putaran penembakan terbaru.
India menyatakan ada penembakan hebat oleh Pakistan di seberang perbatasan di wilayah Tangdhar Sabtu malam sehingga menewaskan dua tentara India dan satu warga sipil seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (21/10).
Jenderal Bipin Rawat, kepala militer India mengatakan kepada wartawan di New Delhi bahwa pasukannya menggunakan tembakan artileri yang lebih besar untuk menyerang “kamp-kamp teroris” di seberang perbatasan.
Akan tetapi pihak Islamabad menuduh tentara India menargetkan warga sipil. Kementerian urusan Luar Negeri mengatakan enam tewas, sementara beberapa lainnya termasuk wanita dan anak-anak terluka parah di daerah dekat LoC.
Militer Pakistan menambahkan bahwa satu tentara juga tewas, sehingga jumlah korban di Kashmir yang dikelola Pakistan menjadi tujuh orang.
Baca Juga
Juru bicara pertahanan India Kolonel Rajesh Kalia mengatakan bahwa ada pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Pakistan. “Pasukan kami membalas dengan keras sehingga menyebabkan kerusakan parah dan korban pada musuh,” kata Kalia.
Tentara Pakistan juga mengklaim bahwa serangan India di wilayah Jura, Shahkot dan Nowshera "tidak diprovokasi" dan secara sengaja menargetkan warga sipil.