Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dipanggil Jokowi, Tito Karnavian Terakhir Kali Serahkan LHKPN Pada 2016

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara pada Senin (21/10/2019). Dia datang mengenakan seragam dinas lengkap melalui pintu belakang Istana.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melambaikan tangan saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Kapolri datang menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan situasi kamtibmas terkini dan upaya pengamanan ke depannya/ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melambaikan tangan saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Kapolri datang menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan situasi kamtibmas terkini dan upaya pengamanan ke depannya/ANTARA FOTO-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara pada Senin (21/10/2019). Dia datang mengenakan seragam dinas lengkap melalui pintu belakang Istana.

Tito mengaku dipanggil terkait situasi keamanan dan ketertiban nasional setelah pelantikan Jokowi kemarin. Hanya saja, sebelumnya Jokowi mengaku bakal mengenalkan jajaran kabinet barunya hari ini. Beberapa nama selain Tito pun juga merapat ke Istana.

Tito sendiri saat ini masih menjabat sebagai Kapolri. Sempat santer kabar bahwa dia bakal dipilih sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizard Riyacudu.

Saat menjabat sebagai Kapolri Tito tercatat di situs elhkpn.kpk.go.id terakhir menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 17 Maret 2016. Saat itu ia menyerahkan LHKPN sebagai Kapolda Metro Jaya.

Sebelumnya, Tito juga tercatat menyerahkan LHKPN pada 2014. Saat itu, dia masih menjabat sebagai Asisten Perencanaan Umum dan Anggaran Kapolri.

Berdasarkan LHKPN Tito terakhir, ia memiliki total harta sejumlah Rp10.291.675.823. Harta itu terdiri dari harta tak bergerak, harta bergerak lainnya, serta giro dan setara kas.

Untuk harta bergerak, Tito memiliki 12 bidang tanah dengan nilai toral Rp11.297.741.000. Beberapa di antaranya terletak di Palembang, Jakarta Selatan, dan Singapura.

Selain itu, Tito tidak tercatat memiliki harta bergerak berupa alat transportasi. Dia mempunyai harta bergerak lainnya senilai Rp160 juta serta giro dan setara kas senilai Rp1.827.719.823.

Tito juga tercatat memiliki utang senilai Rp2.993.785.000 dengan rincian utang dalam bentuk pinjaman barang sebesar Rp.2.917.785.000 dan utang dalam bentuk kartu kredir sebesar Rp76 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper