Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan konsep upacara dan perayaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 akan dilakukan secara sederhana dan khidmat.
Komitmen tersebut diungkapkannya seusai bertemu dengan para pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Jokowi mengemukakan kedatangan pimpinan MPR adalah menyerahkan undangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang rencananya digelar pada Minggu (20/10).
"Penyelenggaraan upacara dan perayaan di dalam pelantikan dilakukan sederhana saja, tetapi juga tanpa mengurangi kekhidmatan dan keagungan dari acara itu. Saya rasa itu tadi yang disampaikan," ucapnya.
Ketika ditanya agenda setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi mengungkapkan belum dapat memastikan ada agenda lainnya.
"Ya kalau mau syukuran juga enggak apa-apa. [Arak-arakan] Belum tahu. Kalau mau arak-arakan juga enggak apa-apa, arak-arakan saja," tukasnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, rencananya para relawan Jokowi-Ma'ruf Amin akan melaksanakan acara syukuran setelah pelantikan pasangan tersebut sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Namun, hingga kini, konsep syukuran tersebut masih dibahas.
Hal itu dipastikan oleh Koordinator Nasional Golkar Jokowi (GoJo) Rizal Malarangeng seusai melakukan rapat dengan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko di Kantor KSP, Rabu (9/10).
“Lagi dibicarakan [bagaimana konsepnya], belum tuntas tapi insyallah akan ada. Dari relawan dari partai, nanti masih akan dibicarakan. Tapi saya kira rakyat atau relawan simpatisan rakyat Indonesia akan menyambut momen itu, momen yang penting menyatukan harapan untuk mengungkapkan rasa syukur,” paparnya.
Hingga saat ini, Rizal menyampaikan pihaknya baru melakukan rapat pertama untuk merencanakan konsep syukuran tersebut. Dia memperkirakan acara syukuran akan dimulai sekitar 14.00 WIB pada Minggu (20/10).