Bisnis.com, JAKARTA - Polri membeberkan sejumlah perbedaan cara berbaiat maupun bergabung antara kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang terafiliasi ke Al-Qaeda dan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang terafiliasi ke ISIS.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa cara berbaiat dan bergabung dengan teroris JAD di Indonesia, cukup lewat media sosial baik Youtube, Telegram maupun Facebook.
Dedi mengakui, sampai saat ini kelompok teroris dari jaringan JAD itu, ada yang sama sekali belum pernah bertemu satu sama lain, seperti Abu Zee dengan anggotanya. Tetapi hanya melalui media sosial dan membuat struktur organisasi melalui Telegram.
"JAD itu hanya terstruktur di media sosial, artinya tidak harus secara langsung bertemu, tetapi kan intensitas di media sosial terstruktur. Kalau mau amaliyah, pasti akan menyampaikan lewat media sosial mereka," tuturnya, Senin (14/10/2019).
Sementara itu, menurut Dedi untuk jaringan teroris JI, tidak melulu melalui media sosial, cara berbaiat dan bergabung pun harus lewat orang yang dikenal satu sama lain, agar lebih terstruktur secara nyata dan untuk mengindari aksi spontan teror.
"Itu perbedaannya, kalau mereka yang berbaiat ke ISIS (JAD), untuk aksi amaliyahnya adalah sel-sel yang independen (lonewolf), artinya bisa saja jadi suicide bomber maupun pakai senjata tajam," katanya.