Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Merapi Erupsi, Warga Boyolali Keluar Rumah

Gunung Merapi memngeluarkan awan panas setinggi kurang lebih 3.000 meter dari puncak, Senin (14/10/2019) pukul 16.30 WIB.
Letusan Gunung Merapi terpantau dari Stasiun Gunung Merbabu 22 September 2019 pukul 11.39-bpptkg
Letusan Gunung Merapi terpantau dari Stasiun Gunung Merbabu 22 September 2019 pukul 11.39-bpptkg

Bisnis.com, JAKARTA - Gunung Merapi memngeluarkan awan panas setinggi kurang lebih 3.000 meter dari puncak, Senin (14/10/2019) pukul 16.30 WIB.

Berdasarkan keterangan dari akun Twitter Resmi BPPTKG, awan panas terekam di seismograf dengan durasi 270 detik dan amplitudo sebesar 75 mm. "Angin bertiup ke arah Barat Daya."

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan abu masih dalam pantauan karena mengikuti arah angin.

"Masih dalam pantauan, di wilayah Kepuharjo, Kaliurang, dan Glagaharjo belum ada hujan abu," ujar Makwan.

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com Senin (14/10/2019), hujan abu sudah terjadi di wilayah Salamsari, Kecamatan Srumbung, Magelang.

BPBD kabupaten Sleman, lanjut Makwan, juga masih memantau pergerakan hujan abu yang kemungkinan terjadi di wilayah Kabupaten Sleman.

Sejumlah warga Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, sempat panik keluar rumah setelah mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi yang meletus, Senin petang.

Sejumlah warga di Desa Jrakah Kecamatan Selo Boyolali berlarian keluar rumah setelah mendengar suara dentuman sebanyak dua kali sekitar pukul 16.33 WIB dari puncak Merapi yang statusnya hingga kini masih waspada.

Menurut Kepada Desa Jrakah Kecamatan Boyolali Tumar warga Jrakah setelah mendengar dua kali dentuman dari puncak Merapi keluar rumah langsung melihat ada kepulan asap putih ke atas.

"Asap dari puncak Merapi itu, meluncur ke atas sekitar 30 menit setelah dua kali mengeluarkan suara gemuruh," kata Tumar.

Namun, kata dia, kondisi warga di Desa Jrakah hingga kini masih aman karena arah asap yang keluar dari puncak Merapi mengarah ke Sleman Yogyakarta.

Oleh karena itu, pihaknya langsung mengimbau warganya untuk tetap waspada dan memperhatikan atau mengikuti petunjuk dari pemerintah desa setempat terkait perkembangan Merapi.

"Saya melihat kepulan asap dari puncak Merapi kembali bersih atau menghilang setelah sekitar 40 menit kemudian dan kondisi kembali normal," kata Tumar.

Perni (33) warga Jrakah Selo Boyolali mengatakan dirinya mendengar suara dentuman sebanyak dua kali dan setelah berlari ke luar rumah terlihat di puncak Merapi keluar asap tebal ke atas hingga ribuan meter.

Namun, warga agak lega setelah asap mengarah ke Sleman sehingga mereka kembali tenang. Warga meski tenang, tetapi mereka tetap waspada mengikuti perkembangan terkini terkait Merapi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Harianjogja.com, Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper