Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple Hapus Emoji Bendera Taiwan di iPhone Hong Kong

Hal tersebut disadari oleh masyarakat yang tinggal di dua daerah tersebut setelah Apple merilis versi terbaru iOS 13 beberapa hari yang lalu.
Seorang pembeli mencoba membandingkan ukuran iPhone XS Max dan iPhone XS di gerai Apple Singapura Jumat (21/9/2018)./Reuters-Edgar Su
Seorang pembeli mencoba membandingkan ukuran iPhone XS Max dan iPhone XS di gerai Apple Singapura Jumat (21/9/2018)./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA – Apple menghapus emoji bendera Taiwan dari beberapa perangkat iPhone. Penghapusan itu dilakukan via perangkat lunak di iPhone yang digunakan di Hong Kong dan Makau.

Hal tersebut disadari oleh masyarakat yang tinggal di dua daerah tersebut setelah Apple merilis versi terbaru iOS 13 beberapa hari yang lalu.

Sebelumnya, Apple juga menghapus emoji bendera Taiwan bagi pengguna di daratan China. Pengguna di wilayah lainnya juga dapat menghapus emoji tersebut dengan mengatur perangkat mereka menjadi area Hong Kong atau Makau.

Jika ada pengguna lain yang mengirimkan emoji bendera Taiwan ke pengguna di Hong Kong dan Makau, maka emoji tersebut akan tetap muncul. Namun, hal tersebut tidak berlaku di China.

Apple Hapus Emoji Bendera Taiwan di iPhone Hong Kong

Apple menjual jutaan iPhone di China dan bergantung pada pabrik-pabrik besar di China untuk merakit sebagian besar handset-nya. Namun, perusahaan juga harus mengikuti undang-undang setempat yang terus diperketat dalam hal informasi digital.

Pekan lalu, Apple juga menolak dan kemudian menyetujui aplikasi penunjuk peta mereka dapat menunjukkan titik panas dalam protes Hong Kong.

Meskipun China dan Taiwan sudah dipegang oleh pemerintah yang berbeda, tetapi Partai Komunis China masih berusaha mempersatukan keduanya. Di sisi lain, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang diusung oleh Partai Progresif Demokratik mendukung adanya kemerdekaan.

Ia juga meningkatkan kritiknya terhadap Beijing terkait protes demokrasi di Hong Kong yang memicu keraguan tentang penyatuan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper