Bisnis.com, JAKARTA — Partai Gerindra sampai saat ini belum mengambil sikap resmi terkait posisi mereka dalam lima tahun ke depan apakah akan di oposisi atau koalisi. Dalam rapat dewan pembina beberapa bulan lalu, semua diserahkan kepada Ketua Umum Prabowo Subianto.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa keputusan politik ini ditunggu banyak orang.
“Istilah saya akan menjadi mitra kritis atau jadi mitra internal, oposisi atau dalam pemerintahan itu akan diputuskan sekitar tanggal 17 Oktober,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Dahnil menjelaskan bahwa pada hari itu akan dilakukan rapat kerja nasional. Di sana, Prabowo berencana meminta masukan dari seluruh pimpinan dari berbagai daerah.
“Kemungkinan di Jakarta atau di Hambalang. Tempatnya belum ditentukan. Di situlah nanti Pak Prabowo akan menyampaikan kepada publik sikap politik Pak Prabowo dan sikap politik Gerindra,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa Prabowo telah menyampaikan konsep dan ide soal ketahanan pangan dan energi kepada pemerintah.
Baca Juga
Kalau rancangan ini diterima, Gerindra bisa saja masuk dalam pemerintahan. Menteri yang diincar Gerindra adalah menteri pertahanan.
“Ya, kalau diterima ya, mungkin pos itu yang diberikan. Kan, kami juga tidak bisa juga [memaksa]. Kan, ini hak pretogatif presiden. Kami juga, kan, tidak bisa kemudian minta-minta ‘pak, harus Gerindra, itu harus Gerindra’ kan tidak bisa. Itu kalau kita konsepnya diterima,” katanya, di Kompleks Parlemen, Selasa (8/10/2019).