Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Unjuk Rasa, Personil Brimob Disiagakan di Kompleks Kementerian Keuangan

Pantauan lapangan sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa personil Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan Brimob telah berjaga di kawasan kompleks Kemenkeu. Sejumlah personil berjaga di luar gerbang masuk menjaga demonstran, sedangkan yang lainnya tersebar di dalam kompleks gedung.
Kementerian Keuangan/JIBI Photo
Kementerian Keuangan/JIBI Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan personil kepolisian dikerahkan ke Kompleks Gedung Kementerian Keuangan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa.

Pantauan lapangan sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa personil Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan Brimob telah berjaga di kawasan kompleks Kemenkeu. Sejumlah personil berjaga di luar gerbang masuk menjaga demonstran, sedangkan yang lainnya tersebar di dalam kompleks gedung.

Selain itu, terdapat tiga unit truk Brimob dan satu unit mobil water cannon yang tengah terparkir di kawasan tersebut.

Sementara itu, massa yang berjumlah sekitar 100 orang juga telah berkumpul di depan pintu masuk kompleks gedung Kemenkeu. Mereka terlihat baru berkumpul dan belum memulai aksi unjuk rasa.

Menurut Komandan Kompi Brimob Polda Metro Jaya IPTU Sutarso yang ditemui di lokasi pada Senin (30/9/2019), sebanyak Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob berjumlah 100 personel dan dua kompi Sabhara dengan total 200 personil telah disiagakan untuk mengantisipasi demo yang diperkirakan akan membawa 1.000 orang pengunjuk rasa.

Menurut data Perkiraan Kegiatan Masyarakat 30 September 2019 dari Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya yang didapat, demonstrasi hari ini dilaksanakan oleh Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (DEN KSBSI) se wilayah Jakarta.

Aksi ini akan menyuarakan penolakan terhadap kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Massa juga akan meminta revisi sejumlah peraturan ketenagakerjaan, yakni Permenaker No.11 / 2019 dan Kepmenaker No. 228/2019.

Selain itu, demonstran juga diperkirakan akan meminta pemerintah untuk menetapkan 80 komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper