Bisnis.com, JAKARTA - BMKG menginformasikan hari ini, Kamis (19/9/2019) terjadi dua gempa bumi yang berdekatan waktunya. Gempa tektonik terjadi pukul 14.06.31 WIB dan 14.31.59 WIB dengan selisih waktu 25 menit dan jarak episenter 21 km. Kedua gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Sebelumnya, disebutkan pusat gempa berada di posisi 56 km Barat Laut Tuban.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0. Episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 6,1 LS dan 111,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada kedalaman 620 km. Episenter gempa bumi kedua terletak pada koordinat 6,24 LS dan 111,84 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah pada kedalaman 623 km," papar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangan resminya, Kamis (19/9/2019).
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, Rahmat menyebutkan gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat aktivitas subduksi. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," ujarnya.
Kedua gempa bumi ini dirasakan di Madura, Malang, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Bima III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),
Gempa dirasakan di Cilacap, Purworejo, Yogyakarta, Lumajang, Tuban, Trenggalek, Surabaya, Bandung II- III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Rahmat.
Gempa Bumi Susulan
Hingga Kamis, 19 September 2019 pukul 15.15 WIB, BMKG mencatat belum terlihat adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). BMKG merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujar Rahmat.
Rahmat juga mengimbau masyarakat untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.