Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Tak Ingin Independensi KPK Terganggu

Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah menggelar rapat maraton membahas rencana revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.
Presiden Joko Widodo/Antara
Presiden Joko Widodo/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah menggelar rapat maraton membahas rencana revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Jokowi menyatakan pemerintah telah menggelar rapat tersebut sejak Senin (9/9/2019).

"Sudah mulai sejak hari Senin sudah kita [rapat] maraton minta pendapat para pakar, kementerian, semuanya secara detail," kata Jokowi seusai menghadiri acara pertemuan organisasi insinyur se-Asia Tenggara di Jakarta International Expo, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Jokowi menyatakan dirinya telah menerima Daftar Inventaris Masalah (DIM) revisi UU KPK. Jokowi mengaku akan mempelajari DIM itu terlebih dulu secepat-cepatnya. Apabila surat presiden telah dikirim ke DPR, Jokowi mengaku akan memberikan penjelasan mengenai materi apa yang perlu direvisi.

"Saya ingin melihat dulu DIM-nya. Jangan sampai ada pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Sehingga independensi KPK menjadi terganggu. Intinya ke sana. Maka saya mau lihat dulu, nanti satu per satu kita pelajari, putusin, dan saya sampaikan. Kenapa ini iya, kenapa ini tidak, karena tentu saja ada yang setuju, ada yang tidak setuju dalam DIM-nya," kata Jokowi.

Seperti diketahui, DPR berencana merevisi UU No.30/2002 tentang KPK. Semua fraksi di DPR telah sepakat RUU tersebut akan dibahas bersama pemerintah.

Rencana revisi UU KPK mengundang kontroversi karena dianggap oleh banyak pihak, termasuk dari Komisioner KPK sendiri, sebagai bagian dari upaya memperlemah fungsi KPK dalam memberantas korupsi.

Sejumlah poin yang menjadi sorotan antara lain mengenai pembentukan dewan pengawas, penyadapan yang membutuhkan persetujuan dewan pengawas, serta soal kewenangan KPK dalam menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper