Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang Terkaya Hong Kong ini Diversifikasi Kekayaannya Jauh Sebelum Krisis Politik Terjadi

Ketika sumber kekayaan melimpah dari Hong Kong hingga ke daratan China, orang terkaya di kota Hong Kong justru menyebar hartanya melalui investasi di tempat lain.
Pengunjuk rasa anti pemerintah meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi di bandara Hong Kong, China, Rabu (14/8/2019)./Reuters-Thomas Peter
Pengunjuk rasa anti pemerintah meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi di bandara Hong Kong, China, Rabu (14/8/2019)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketika sumber kekayaan melimpah dari Hong Kong hingga ke daratan China, orang terkaya di kota Hong Kong justru menyebar hartanya melalui investasi di tempat lain.

Langkah ini berhasil menyelamatkan perusahaan milik Li Kashing, 91 tahun, dari guncangan politik dan keributan yang saat ini menyelimuti pusat keuangan internasional tersebut.

Diversifikasi selama bertahun-tahun ke Eropa, Amerika Utara, dan Australia telah menjadikan CK Hutchison, salah satu perusahaan milik Li, menjadi yang paling tidak terekspos terhadap protes politik berbulan-bulan yang terjadi di Hong Kong.

Setelah jatuh ke posisi terendah, dari 7 tahun terakhir, pada bulan ini, saham perusahaan telah mengurangi sebagian kerugian mereka, mengungguli rekan-rekan lokal dalam sepekan terakhir.

Menurut CEO Port Shelter Investment Management Richard Harris, yang bisnisnya berbasis di Hong Kong, Li melihat risiko yang mungkin datang jika memusatkan investasinya hanya di satu tempat.

Li kemudian memutuskan untuk mendiversifikasikan asetnya sejak 25 tahun lalu untuk memastikan dirinya aman jika suatu hal negatif terjadi di Hong Kong.

"Li memang menonjol sebagai pria paling pintar di Hong Kong," ujar Harris, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (28/8/2019).

Sejak Unjuk Rasa Tiananmen 1989, Li yang dipanggil "Superman" oleh pengagumnya untuk pilihan investasinya, mulai mencari aset di luar China.

Dia membeli Husky Oil Ltd. yang berbasis di Kanada dan memperluas bisnis telekomunikasi ke Inggris dan Australia. Tahun lalu, bisnis energi dan telekomunikasi menyumbang 33% dari laba CK Hutchison sebelum bunga dan pajak.

Keluarga Li juga berinvetasi pada aset realestat.

Dengan sekitar 73% dari pendapatan CK Asset yang berasal dari Hong Kong dan mainland China, putra dan penerus Li, Victor, mengikuti jejak ayahnya dengan mencari peluang ke luar negeri untuk memperluas bisnis properti.

Awal bulan ini, CK Asset sepakat untuk mengambil alih Greene King Plc, yang mengoperasikan lebih dari 2.700 bar, restoran, dan hotel di Inggris, senilai 2,7 miliar pound atau sebesar US$3,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper