Bisnis.com, JAKARTA – China pada hari Selasa (27/8/2019) menuduh Amerika Serikat memiliki niat buruk dengan mencari sensasi terhadap situasi Laut China Selatan dan membuat kritik tanpa alasan.
Hal ini diungkapkan setelah Pentagon mengatakan China sedang melakukan "campur tangan secara paksa" di perairan yang diklaim oleh Vietnam tersebut.
Dilansir Reuters, sebuah kapal survei China pada hari Sabtu (24/8) memperluas kegiatannya ke daerah yang lebih dekat ke pantai Vietnam, menurut data pelacakan kapal, setelah AS dan Australia menyatakan keprihatinan tentang tindakan China di wilayah yang disengketakan tersebut.
Pentagon mengatakan China telah memulai kembali intervensi koersifnya dalam kegiatan minyak dan gas yang telah berlangsung lama di Laut Cina Selatan.
Juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang mengatakan AS berulang kali membuat pernyataan tanpa pertimbangan serta kritik tanpa alasan terhadap China, sehingga mendistorsi fakta antara yang benar dari yang salah.
"China mendesak AS untuk menghentikan perilaku berbahaya semacam ini, dan memainkan peran positif dan konstruktif dalam masalah regional dan internasional," katanya, seperti dikutip Reuters.
Kapal Haiyang Dizhi 8 pertama kali memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam awal bulan lalu dan memulai survei seismik selama satu pekan, sehingga memicu ketegangan antara kapal militer dan penjaga pantai dari Vietnam dan China.
Vietnam yang telah mengembangkan hubungan yang semakin dekat dengan AS mengungkapkan keprihatinan bersama terhadap China dan telah menuntut agar Beijing memindahkan kapal itu.
Vietnam dan China telah bertahun-tahun terlibat dalam pertikaian terhadap zona perairan yang berpotensi kaya energi, yang juga merupakan jalur pelayaran yang sibuk.
Pernyataan Pentagon datang ketika Presiden AS Donald Trump pada hari Senin meramalkan kesepakatan perdagangan dengan China yang kemudian menenangkan kekhawatiran global.