Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ubah Nomenklatur Kementerian, Luhut Bilang Sudah Ada Studinya

Presiden Joko Widodo berencana mengubah kementerian sesuai kebutuhan seperti adanya wacana menteri investasi.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berencana mengubah kementerian sesuai kebutuhan seperti adanya wacana menteri investasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum tahu lebih dalam.

Luhut mengatakan bahwa untuk mengubah dan menentukan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Oleh karena itu dia meminta jangan ada yang mengganggu Jokowi.

Jika ada nomenklatur kabinet, menurutnya itu pasti sudah dipikirkan matang-matang dan tidak sembarangan.

“Semua program di pemerintah itu selalu kita buat studinya supaya melihat untung rugi di setiap kebijakan yang dibuat. Bukan asal mau maunya,” katanya di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Luhut menjelaskan bahwa Jokowi selalu meminta ada kajian dan studi pembanding apabila ingin melangkah dalam mengambil suatu kebijakan.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani mengatakan bahwa Jokowi secara mendalam belum memberi tahu partai pengusung terkait nomenklatur kementerian yang baru.

“Tapi ketika partai-partai bertemu masing-masing, Pak Jokowi sudah menyebut itu. Tapi secara detil belum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper