Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Jerman terancam resesi setelah bank sentral negara itu memperingatkan penurunan ekspor selama musim panas kemungkinan akan berlanjut hingga musim gugur.
Bundesbank mengatakan penurunan pesanan untuk mobil dan peralatan industri pada kuartal kedua tahun ini kemungkinan akan berlanjut pada kuartal ketiga.
Akibatnya, ekonomi Jerman berada di ambang resesi teknis yang didefinisikan sebagai pertumbuhan negatif PDB selama dua kuartal berturut-turut.
Bank sentral menyebut penurunan ekspor, faktor Brexit dan perang dagang antara AS dan China sebagai bagian dari penyebab penurunan PDB 0,1 persen dalam dalam tiga bulan hingga Juni.
Penurunan serupa diperkirakan akan terjadi pada tiga bulan ke depan hingga September.
“Kinerja ekonomi secara keseluruhan akan kembali menurun. Inti dari hal ini adalah penurunan yang berkelanjutan di sektor industri,” menurut bank itu sepeti dikutip Theguardian.com, Selasa (20/8/2019).
Bundesbank memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 0,5 persen, Sedangkan Komisi Eropa memperkirakan hanya 0,2 persen atau 0,3 persen. Bahkan, analis di Deutsche Bank mengatakan angka-angka tersebut rentan terhadap revisi ke angka yang lebih rendah lagi.
"Mengingat keadaan ekonomi global yang semakin rapuh, realisasi satu atau lebih risiko dapat dengan mudah mendorong perekonomian ke dalam skenario yang sama sekali berbeda," menurut analisis bank tersebut.