Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klasterisasi PT: ITB Raih Peringkat Pertama, UGM Posisi Kedua

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi (PT) di  Indonesia untuk Tahun 2019 pada Jumat, (16/8/2019). 
Rektor ITB Kadarsah Suryadi ketika menerima plakat beserta piagam penghargaan klasterisasi perguruan tinggi dari Menristekdikti Moh Nasir/istimewa
Rektor ITB Kadarsah Suryadi ketika menerima plakat beserta piagam penghargaan klasterisasi perguruan tinggi dari Menristekdikti Moh Nasir/istimewa
 
Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi (PT) di  Indonesia untuk Tahun 2019 pada Jumat, (16/8/2019). 
 
Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih peringkat teratas untuk kategori Perguruan Tinggi Non-Vokasi dengan skor total 3,671 kemudian disusul oleh Universitas Gadjah Mada di peringkat ke-2 dengan skor total 3,594, dan Institut Pertanian Bogor pada peringkat ke-3 dengan skor total 3,577. 
 
"Pemeringkatan perguruan tinggi merupakan suatu media penting dalam memotivasi semua perguruan tinggi untuk maju bersama-sama dan melakukan continous improvement," ujar Rektor ITB Kadarsah Suryadi, melalui rilis, Jumat (16/8/2019). 
 
Rektor ITB Kadarsah Suryadi menerima langsung plakat beserta piagam penghargaan tersebut dari Menristekdikti Moh Nasir. Ini bukan kali pertama ITB meraih peringkat pertama perguruan tinggi Non-Vokasi. Sebelumnya tercatat di tahun 2018, 2016, dan 2015, ITB juga meraih peringkat pertama. 
 
Lebih lanjut, Kadarsah mengatakan bahwa kriteria pemeringkatan perguruan tinggi yang dilakukan Kemenristekdikti, semuanya berkaitan dengan produktivitas sumber daya manusia di perguruan tinggi. 
 
“Hal ini sangat relevan dengan tagline SDM Unggul Indonesia Maju pada peringatan hari ulang tahun ke-74 Republik Indonesia,” ujarnya. 
 
Adapun indikator penilaian dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia di tahun 2019 terbagi kedalam empat kriteria, yaitu kriteria input dengan bobot 15%, proses 25%, output 25%, dan kriteria outcome dengan bobot 35%, dan total ada 20 indikator di dalamnya dengan 7 diantaranya merupakan indikator baru. 
 
Jumlah dosen asing, pembelajaran daring, kelengkapan laporan PDDIKTI, laporan keuangan, prosentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam kurun waktu 6 bulan, serta jumlah sitasi per dosen, dan jumlah paten per dosen, merupakan indikator baru pada penilaian Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun ini. 
 
Selebihnya merupakan indikator yang sama dengan yang dikenakan pada penilaian tahun sebelumnya, seperti prosentase dosen berpendidikan S3, prosentase dosen dalam jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar, rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen.
 
Kemudian, jumlah mahasiswa asing, akreditasi BAN-PT, akreditasi program studi BAN-PT, kerja sama perguruan tinggi, jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, jumlah program studi terakreditasi internasional, kinerja inovasi, dan kinerja pengabdian kepada masyarakat.
 
Adapun tujuan klasterisasi perguruan tinggi ini menurut Menristekdikti adalah, pertama untuk melakukan pemetaan perguruan tinggi di Indonesia di bawah Kemenristekdikti. 
 
Kedua, untuk membuat kebijakan yang tepat untuk masing-masing kelompok (klaster) perguruan tinggi di Indonesia, dan ketiga untuk membangun landasan klasterisasi perguruan tinggi untuk perbaikan terus menerus dan kesehatan organisasi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper