Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menggelar rapat khusus yang membahas rencana keikutsertaan Indonesia di event pameran Dubai Expo 2020.
Bahkan, dalam arahan saat memberikan pengantar di rapat terbatas persiapan Dubai Expo itu, Presiden menekankan pentingnya event itu sebagai upaya membangun citra Indonesia.
“Kita harus memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya, baik dalam rangka urusan perdagangan, urusan pariwisata, dan investasi di internasional khususnya pasar di Timur Tengah,” kata Presiden Jokowi, Selasa (13/8/2019).
Presiden meminta persiapan matang terkait dengan desain, venue, lokasi, dan paviliun yang menampilkan wajah Indonesia sebagai negara besar.
“Yang ini sering saya sampaikan, jangan sampai kita salah pilih lokasi. Lokasi di tempat di belakang malah dekat toilet misalnya, kalau seperti itu enggak usah ikut saja. Malah kita ingin membangun sebuah trust, membangun sebuah kepercayaan, membangun sebuah image tetapi yang kita dapat malah enggak dapet apa-apa,” tutur Kepala Negara.
Lantas, apa daya tarik Dubai Expo 2020 sampai Presiden harus menggelar rapat khusus?
Baca Juga
Dubai Expo 2020 digelar oleh Bureau International des Expositions (BIE), sebuah organisasi antarpemerintah yang bertugas mengawasi dan mengatur pameran internasional yang berlangsung lebih dari 3 pekan.
Dikutip dari situs resmi BIE, markas organisasi itu berada di Paris, Prancis dan saat ini jumlah anggota dari organisasi itu mencapai 170 negara. Saat pertama kali didirikan pada 1928, organisasi itu beranggotakan 31 negara.
Pada 2020, Dubai Expo akan digelar pada 20 Oktober 2020 hingga10 April 2021. Event itu menjadi ekspo pertama di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Sebanyak 200 peserta internasional dijadwalkan hadir dari 192 negara.
Dubai Expo 2020 mengusung tema “Connecting Minds, Creating the Future”. Luas lokasi pameran diperkirakan mencapai 438 hektare terletak di distrik Dubai Selatan, dekat dengan Bandara Internasional Al Maktoum.
Satu isu yang diangkat di Dubai Expo 2020 menyangkut inovasi masa depan. Hal yang diusung di antaranya penggunaan sumber energi bersih atau sumber energi terbarukan selama pameran.
Rencananya, teknologi pameran akan menciptakan 50% energi terbarukan dan semua air yang digunakan dan sistem pendingin udara dapat di daur ulang, dan 90% dari bahan konstruksi permanen akan digunakan kembali.
Setelah Dubai, Expo yang digelar BIE akan dilaksanakan di Osaka, Jepang pada 2025. Jepang terpilih setelah menyisihkan kandidat lainnya yakni Ekaterinburg , Rusia dan Baku, Azerbaijan.
