Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karhutla : Polri Sebut Titik Panas Menurun dari 1.460 Menjadi 856 Titik

Polri menyebutkan jumlah titik panas terkait kebakaran hutan dan lahan sudah mulai menurun dari 1.460 menjadi 856 titik per hari ini, Selasa (13/8/2019).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-Polri menyebutkan jumlah titik panas terkait kebakaran hutan dan lahan sudah mulai menurun dari 1.460 menjadi 856 titik per hari ini, Selasa (13/8/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan titik panas masih berasal dari 6 wilayah yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan Sumatra Selatan.

Di wilayah Sumatra, titik panas paling banyak berasal dari wilayah Riau. Sementara, untuk wilayah Kalimantan, titik panas lebih dominan berasal dari Kalimantan Barat.

Berdasarkan data Polri, periode 5-11 Agustus 2019, titik panas meningkat di wilayah Kalimantan Barat dari 69 titik pada periode 29 Juli - 4 Agustus 2019 menjadi 82 titik. Sementara itu, di wilayah Kalimantan Tengah dari sebelumnya 69 titik panas meningkat menjadi 82 titik.

Sementara untuk Pulau Sumatra titik panas api paling banyak ada di wilayah Riau yaitu 164 titik dan menurun menjadi 82 titik. Kemudian di wilayah Sumatra Selatan juga menurun dari 13 titik panas menjadi 8 titik, ditambah wilayah Jambi yang mengalami penurunan dari 91 titik menjadi 10 titik.

"Kemarin terpantau ada 1.460 titik yang diduga jadi titik panas api. Namun, hari ini sudah menurun jadi 856 titik yang tersebar di beberapa wilayah," tutur Dedi, Selasa (13/8/2019).

Menurut Dedi, Polri dan TNI sudah membentuk 6 tim khusus yang ditugaskan memantau dan memadamkan api di wilayah Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Dedi optimistis seluruh anggota TNI dan Polri dapat memadamkan 856 titik panas api yang tersisa di 6 wilayah tersebut.

"Kapolri sudah membentuk tim yang bertugas untuk memantau wilayah itu. Kami akan terus bekerja memadamkan api di sana," kata Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper