Bisnis.com, JAKARTA -- Thailand mengirimkan 4.500 botol minyak ganja untuk pengobatan di rumah sakit, Rabu (7/8/2019).
Reuters melansir minyak ganja tersebut dikirim Government Pharmaceutical Organization (GPO) ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Thailand untuk kemudian didistribusikan ke sekitar 4.000 pasien yang sudah terdaftar.
Pengiriman ini merupakan tahap pertama penggunaan ganja untuk tujuan medis sejak legalisasi ganja diumumkan pada tahun lalu. Sekitar 2.000 botol lainnya akan dikirim pada bulan ini.
"Ini adalah hasil dari legalisasi ganja medis. Tidak ada agenda terselubung. Kami hanya ingin mendukung para pasien," papar Deputi Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul, yang juga menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Negeri Siam menargetkan dapat mendistribusikan 1 juta botol ekstrak ganja dalam 5-6 bulan ke depan. Mulai September 2019, GPO dan institusi terkait lainnya bakal memproduksi hingga 200.000 botol ekstrak ganja per bulan.
Untuk mendukung rencana itu, GPO akan mulai penanaman pohon ganja tahap kedua pada Agustus 2019. GPO berniat memperluas penanaman ganjanya dengan membuka rumah kaca pada awal tahun depan.
Baca Juga
Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang telah melegalisasi ganja untuk keperluan medis. Namun, status yang sama belum diberikan untuk ganja dengan tujuan rekreasional.
Negara-negara lain yang melegalisasi ganja untuk keperluan medis di antaranya Argentina, Australia, Belanda, Kanada, Inggris, Jerman, Finlandia, dan Kolombia.