Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Legalisasi Ganja Berlaku Efektif, Thailand Distribusikan Minyak Ganja ke Rumah Sakit

Thailand menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang telah melegalisasi penggunaan ganja untuk tujuan medis.
Seorang pria mencium tanaman ganja di Pameran Ganja di Provinsi Buriram, Thailand, Jumat (19/4/2019)./Reuters-Prapan Chankaew
Seorang pria mencium tanaman ganja di Pameran Ganja di Provinsi Buriram, Thailand, Jumat (19/4/2019)./Reuters-Prapan Chankaew

Bisnis.com, JAKARTA -- Thailand mengirimkan 4.500 botol minyak ganja untuk pengobatan di rumah sakit, Rabu (7/8/2019).

Reuters melansir minyak ganja tersebut dikirim Government Pharmaceutical Organization (GPO) ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Thailand untuk kemudian didistribusikan ke sekitar 4.000 pasien yang sudah terdaftar.

Pengiriman ini merupakan tahap pertama penggunaan ganja untuk tujuan medis sejak legalisasi ganja diumumkan pada tahun lalu. Sekitar 2.000 botol lainnya akan dikirim pada bulan ini.

"Ini adalah hasil dari legalisasi ganja medis. Tidak ada agenda terselubung. Kami hanya ingin mendukung para pasien," papar Deputi Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul, yang juga menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Negeri Siam menargetkan dapat mendistribusikan 1 juta botol ekstrak ganja dalam 5-6 bulan ke depan. Mulai September 2019, GPO dan institusi terkait lainnya bakal memproduksi hingga 200.000 botol ekstrak ganja per bulan.

Untuk mendukung rencana itu, GPO akan mulai penanaman pohon ganja tahap kedua pada Agustus 2019. GPO berniat memperluas penanaman ganjanya dengan membuka rumah kaca pada awal tahun depan.

Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang telah melegalisasi ganja untuk keperluan medis. Namun, status yang sama belum diberikan untuk ganja dengan tujuan rekreasional.

Negara-negara lain yang melegalisasi ganja untuk keperluan medis di antaranya Argentina, Australia, Belanda, Kanada, Inggris, Jerman, Finlandia, dan Kolombia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper