Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo berjanji menyelesaikan rencana pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba secara paralel.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi beserta rombongan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di sekitar Danau Toba, Kabupaten Samosir yakni Kampung Adat Batu Persidangan, Onan Baru (Pasar) Pangururan, dan Tano Ponggol pada kunjungan ketiganya di Provinsi Sumatra Utara.
Seusai mengunjungi ketiga lokasi itu, Presiden Jokowi menjelaskan, bahwa dalam tiga hari ini, ia sudah mengunjungi hampir semua titik yang ada di kawasan Danau Toba ini, baik yang di Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun,Tobasa, dan Samosir.
“Saya sendiri sudah cek juga jalan keliling di Pulau Samosir sudah selesai. Tinggal berapa kilo [meter]? 21 kilo [meter], sudah rampung, tahun ini rampung,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (31/7/2019).
Sementara untuk Desa Adat, Desa Ulos, Jokowi mengungkapkan kawasan itu akan direhab total. Begitujuga dengan pasar yang berada di Desa Adat akan direnovasi mulai tahun ini.
“Mudah-mudahan ini selesai semuanya, termasuk juga dermaga, pelabuhan akan diselesaikan semuanya, sehingga kapalnya juga akan dibelikan lagi, ditambah. Dermaganya semua selesai, kita setelah itu akan promosikan, akan marketing-i secara besar-besaran Danau Toba,” tegasnya.
Presiden berharap bisa memasarkan Kawasan Wisata Danau Toba itu tahun depan. Ia menyebutkan, meskipun pembenahan sudah dimulai pada tahun ini, tapi hasilnya baru bisa dilihat pada tahun mendatang.
“Produknya itu ya Desa Adat, Desa Ulos, pasarnya, pasar souvenir, semuanya, jalannya sudah siap, dermaganya siap, termasuk terusan Tano Ponggol ini selesai. Ini pekerjaan besar, dilebarkan 80 meter sehingga nanti kapal itu bisa muter Pulau Samosir,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan pengembangan pariwisata di sekitar Danau Toba akan dilakukan paralel yaitu pembenahan infrastruktur bersamaan dengan pembenahan lokasi wisata.
“Ini pararel semuanya. Nggak bisa ini hanya produknya, SDM [sumber daya manusia]-nya ndak, atau hanya SDM dan produknya, tapi lingkungannya, hutannya tidak dikembalikan lagi. Nggak bisa,” tegas Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
