Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pembuat baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) berencana mulai memasarkan produk mereka untuk pabrik dan rumah tangga di Jepang pada 2020 mendatang. Ini sejalan dengan tujuan mereka untuk melakukan diversifikasi bisnis dan memperkuat ekspansi mereka di pasar global.
CATL menyatakan pihaknya akan memproduksi baterai untuk pasar Jepang di bawah lisensi kemitraan dengan perusahaan tenaga surya lokal yakni Japan Next Energy and Resources.
“Japan Next Energy and Resources akan bertanggung jawab untuk merakit dan memasang sistem penyimpanan energi yang ditujukan untuk dijual kepada perusahaan Jepang dan penyedia energi lainnya,” demikian potongan pernyataan CATL, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/7/2019).
Lebih lanjut, Wakil Presiden Unit Bisnis Penyimpanan Energi di CATL Libin Tan mengatakan bahwa perusahaan memilih Jepang karena pasar tenaga surya negara itu berkembang. Apalagi mengingat insentif yang menjamin harga daya minimum untuk memacu pengembangan surya akan mulai kedaluwarsa tahun ini.
CATL mengatakan sistem mereka akan mengurangi biaya untuk rumah tangga karena penyedia layanan akan membayar instalasi mereka, sementara kelebihan daya dapat disimpan dan dikirim ke jaringan kota.
“Kami berharap dapat dengan cepat berasimilasi dengan pasar lokal melalui kerja sama yang mendalam dengan perusahaan Jepang setempat,” kata Tan.
Baca Juga
CATL, yang berbasis di provinsi Fujian di Cina Tenggara, memiliki perjanjian strategis dengan pembuat mobil termasuk SAIC Motor Corp (600104.SS), Geely (0175.HK), BMW (BMWG.DE) dan Volkswagen (VOWG_p.DE), Toyota Motor Corp ( 7203.T) dan sedang membangun situs produksi Eropa pertamanya di Jerman. Mereka juga memperluas bisnisnya dengan memproduksi baterai untuk kapal dan sistem penyimpanan.