Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ruhut Sitompul turut memberi tanggapan atas pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, kemarin. Ruhut menyebut pertemuan itu mengarah kepada win-win solution.
Saat ditemui di Gedung Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman, Ruhut menyebut pertemuan itu memberi sinyal positif pada pertemuan pascapemilihan presiden 17 April lalu.
"Sepertinya mengarah ke win-win solution, menang tanpa orang lain merasa dikalahkan dan yang kalah dia juga bisa mengerti, dia [Prabowo] mau ketemu dengan Pak Jokowi sebagai pemenang, begitu juga Pak Prabowo mau ketemu dengan Ketum PDIP Ibu Megawati," kata Ruhut kepada Bisnis, Kamis (25/7/2019).
Kendati demikian menurut mantan kader Demokrat itu, pertemuan dua tokoh politik di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat tersebut tidak membahas potensi masuknya kubu 02 ke kabinet Jokowi.
Prabowo dan Megawati diyakini hanya menyamakan visi dan misi. Apalagi keduanya memiliki catatan sejarah yang unik. Sebelum berada di kubu berseberangan, Megawati sempat menjadi capres didampingi Cawapres Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 2009.
Saat dimintai tanggapan tentang potensi kubu Prabowo masuk ke jajaran pemerintahan, Ruhut hanya memberi respons ringkas. "Kalau aku, kalau untuk kebaikan semua, apa pun aku setuju," terangnya.
Baca Juga
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati pada Rabu (24/7/2019) merupakan sinyal penyambutan Prabowo masuk ke koalisi pemerintah.
Hendri mengatakan sinyal ini mulai terlihat saat Presiden Jokowi dan Prabowo saling bertemu pada 13 Juli lalu di stasiun MRT Lebak Bulus. Pertemuan tersebut pertama kali dilakukan antarkedua capres usai pemilihan presiden.
"Jadi Megawati - Jokowi menerima Prabowo datang. Ini persetujuan dari Megawati dan Jokowi bahwa orang Prabowo akan hadir di pemerintahan, jadi bukan Gerindra," kata Hendri.