Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUBES RI UNTUK UEA HUSIN BAGIS : “Apapun Bisa Dijual, Asalkan Berdaya Saing”

Sejak hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uni Emirat Arab resmi dijalin pada 1976, pertalian kedua negara semakin erat. UEA bahkan telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia di berbagai bidang mulai dari ekonomi, pariwisata, tenaga kerja, dan bidang lainnya.
Burj Khalifa di Dubai/Reuters
Burj Khalifa di Dubai/Reuters

Ada 3 Perjanjian yang Siap Dirampungkan

Adakah perjanjian yang akan dirampungkan dalam waktu dekat ini antara Indonesia-UEA?

Pertama, ada perjanjian antara ADNOC dan Pertamina untuk membuat comprehensive framework agreement untuk proyek refinery, trading, pembangunan storage elipiji.

Banyak yang bisa dikerjakan, dan saya tawarkan kalau bisa dimasukkan juga ke petrokimia. Saya senang sekali kalau ADNOC mau masuk ke petrokimia, karena masih besar sekali potensinya.

Kedua, ada perjanjian kerja sama Mubadala dengan Chandra Asri untuk pabrik petrokimia sekitar US$2,5 miliar. Ketiga, perjanjian kerja sama antara Maspion melalui anak perusahaan yaitu Pelabuhan Maspion di Jawa Timur dengan Dubai Port World (DPW).

Selain ketiga perjanjian tersebut, apa lagi perjanjian yang akan dirampungkan dalam waktu dekat?

Ada sekitar 13 perjanjian yang akan ditandatangani dalam waktu dekat ini. Jadi, memang ada banyak variasi MoU. Pertama, ada MoU di bidang agama atau Islamic affair. [Kedua] ada juga kerja sama di bidang pertahanan. Ketiga, kerja sama di bidang industri, mereka mau belajar di bidang pembuatan senjata, kapal laut, dan bidang-bidang lainnya.

Selain itu, yang lebih menarik adalah BIT , jadi investor itu bisa dapat perlindungan. Kalau Mubadala, Masdar, atau ADNOC investasi di Indonesia, mereka dapat perlindungan. Begitu pula sebaliknya kalau badan usaha Indonesia investasi di Abu Dhabi, mereka juga dapat perlindungan.

Masalah lain adalah terkait penghindaran pajak berganda. Bersamaan dengan proyek-proyek besar tadi diharapkan persoalan ini bisa selesai juga. Hal itu dilakukan untuk mendorong dan meyakinkan investor dari Abu Dhabi untuk berinvetasi di Indonesia.

Selain itu, perjanjian-perjanjian lain akan ditingkatkan oleh kedua negara, ada juga yang di bidang kebudayaan, konsuler, Bea Cukai, ratifikasi pelaut, tourism, dan berbagai perjanjian lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper