Presiden Sangat Berharap Investor UEA ke Indonesia
Bagaimana dengan peluang kerja sama investasi Indonesia-UEA?
Indonesia pasar besar, sumber daya besar, dan potensinya besar. Ketika pertama kali datang ke Abu Dhabi, saya bilang bahwa hampir setiap hari ada investor dari China atau Jepang yang datang ke Indonesia untuk menjajaki peluang investasi.
Namun, dari Arab atau Timur Tengah ini yang justru masih jarang sekali. Padahal, Presiden Jokowi berharap hubungan yang sudah sangat lama terjalin ini bisa berbuah hasil, khususnya investasi.
Kalau bicara investor di Arab ini sebenarnya ada beberapa big company. Kalau target kita tentu yang big company dulu, karena kalau yang besar ikut, nanti yang kecil-kecil juga akan ikut.
Perusahaan-perusahaan yang besar itu adalah ADNOC, dan Mubadala Investment. Saya ini terus mencoba menjajaki peluang kerja sama, dan secara aktif melakukan pendekatan kepada investor. Bisa dibilang saya ini adalah dubes pedagang. Saya bahkan running KBRI ini seperti perusahaan, dan saya sebagai CEO-nya.
Presiden Joko Widodo sangat berharap mulai banyak investor yang masuk karena investor UEA biasanya datang berinvestasi dengan hanya membawa uang dan teknologi, tetapi tidak bawa SDM. Dengan demikian, tenaga kerja lokal bisa terserap cukup banyak. Artinya, hal itu menjadi peluang lapangan kerja di sini.
Sektor apa saja yang menarik minat investor UEA untuk berinvestasi di Indonesia?
Investor Abu Dhabi ini kesukaannya proyek-proyek brownfield. Jadi, bukan yang greenfield. Mereka kurang suka ikut tender, dan lebih suka strategic partnership. Selama ini, mereka lebih banyak investasi ke Amerika, dan Eropa.
Namun, karena situasi yang kurang kondusif akibat perang dagang Amerika Serikat-China, maka mereka beralih ke tempat lain seperti di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Untuk jenis-jenis proyeknya bisa saja yang di bidang jasa atau industri.