Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengungkapan Kasus Penganiayaan Novel Baswedan : Jangan Sampai Jam Dinding Pun Tertawa

"Tidak ada jenderal polisi karena keterangan dari tiga orang ini mereka tidak ada hubungannya dengan perkara dugaan penganiayaan ini. Setelah dicek alibi mereka detail jam per jam, menit per menit, jadi saya kira sutradara yang hebat pun akan sulit membuat alibi-alibi seperti itu," ucapnya.
Penyidik KPK Novel Baswedan didampingi istrinya Rina Emilda memasuki mobil setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2/2018)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Penyidik KPK Novel Baswedan didampingi istrinya Rina Emilda memasuki mobil setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2/2018)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Tidak Ada Jenderal Terlibat?

Tito meyakini tidak ada jenderal polisi yang terlibat dalam penyerangan Novel seperti diberitakan.

"Tidak ada jenderal polisi karena keterangan dari tiga orang ini mereka tidak ada hubungannya dengan perkara dugaan penganiayaan ini. Setelah dicek alibi mereka detail jam per jam, menit per menit, jadi saya kira sutradara yang hebat pun akan sulit membuat alibi-alibi seperti itu," ucapnya.

Meski sudah puluhan saksi diperiksa, hingga saat itu pihak kepolisian belum meminta keterangan Novel di Singapura.

Barulah pada 14 Agustus 2017, Novel diperiksa di KBRI Singapura oleh tim dari Polda Metro Jaya.

Dalam pemeriksaan itu, Novel rencananya juga akan ditemani tim dari KPK, termasuk Ketua KPK Agus Rahardjo dan tim penasihat hukumnya saat diperiksa pihak kepolisian.

Saat pemeriksaan tersebut, Novel pun mulai tegas meminta dibentuk Tim Pencari Fakta Independen yang tidak mengandung unsur kepolisian untuk mengungkap kasusnya.

"Jadi tim gabungan pencari fakta tentunya tidak melibatkan anggota Polri, tapi melibatkan profesional, akademisi dan ahli-ahli lainnya yang kemudian bisa menjadikan suatu kinerja untuk melakukan pendalaman terkait peristiwa itu," kata Novel di Singapura pada 15 Agustus 2018.

Ia pun mengaku akan mengungkapkan nama jenderal kepolisian yang sebelumnya ia duga ikut dalam peristiwa penyerangannya itu kepada tim pencari fakta.

"Soal nama jenderal yang saya sebut yang lagi yang saya sampaikan terkait dengan peristiwa-peristiwa teror itu adalah konsumsi untuk tim gabungan pencari fakta karena kalau saya sampaikan ke penyidik itu hanya membebani pekerjaan-pekerjaan mereka yang toh juga tidak akan membuat mereka menyelesaikan tugasnya dengan baik," tambah Novel.

Tepat pada peringatan hari kemerdekaan ke-72 RI, Novel menjalani operasi besar di Singapura, yaitu operasi artifisial yang akan menggunakan gigi sebagai salah satu obat pengganti kornea dan plastik artifisial, sedangkan bagian putih mata akan diganti dengan jaringan gusi.

"Dokter menyampaikan bahwa satu-satunya jalan agar mata kiri saya bisa melihat dengan cara operasi ini, operasi ini tentu membuat mata kiri saya terlihat berbeda warnanya, warnanya seperti merah dan bagian hitamnya menjadi lebih kecil tapi bagi dokter tentu harapannya fungsi penglihatan itu bisa kembali," katanya.

Pascaoperasi hari itu, Novel masih harus menjalani operasi lanjutan dua bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Nama yang Sempat Dicurigai
Halaman Selanjutnya
TGPF
Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper