Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengadakan pelatihan Relawan Anti Narkoba.
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari karyawan BCA kantor pusat maupun kantor cabang dan kantor wilayah antusias mengikuti pelatihan tersebut.
Terdapat beberapa sesi pelatihan antara lain Sanksi Pidana & Aspek Hukum, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Tubuh dan Konsep Rehabilitasi, Relawan Anti Narkoba, dan Character Building For Fight against Drugs Abuse.
Peserta pelatihan nantinya akan membentuk tim pengajar atau relawan yang dapat membantu jalannya sosialisasi “Bahaya Narkoba” di seluruh unit kerja BCA baik Kantor Pusat, Kantor Wilayah maupun Kantor Cabang.
Menurut data BNN, lebih dari 4 juta masyarakat Indonesia adalah pengguna narkoba. Yang lebih mencemaskan lagi, prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 3,21% atau setara dengan lebih dari 2 juta pelajar atau mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018.
Sementara itu, penyalahgunaan narkotika di golongan pekerja sebesar 2,1 persen atau lebih dari 1,5 juta orang dewasa yang pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018.
“Besarnya angka pengguna narkoba di Indonesia semakin mendorong BCA selaku institusi yang akrab dengan generasi muda untuk mengambil langkah dengan menggelar pelatihan dalam rangka memberikan informasi mendalam tentang bahayanya mengkonsumsi obat terlarang. Sebagian besar karyawan BCA didominasi oleh anak muda yang rentan dengan pergaulan sehingga memang penting untuk memberikan sosialisasi secara spesifik dan secara berkelanjutan,” urai Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
“BCA juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya dan kerja keras yang dilakukan Badan Narkotika Nasional, yang secara konsisten dan berkesinambungan, mengambil peran yang teramat penting bagi bangsa ini dalam memerangi, mencegah, dan menanggulangi penyalahgunaan narkotika di Tanah Air. Harapannya, melalui pelatihan Relawan Anti Narkoba ini, karyawan BCA dapat menerima manfaat jangka panjang, dapat menyebarluaskannya kepada masyarakat hingga dapat menjadi agent of changes,” tutup Jahja.