Bisnis.com, JAKARTA -- Pengusaha Theodore Permadi Rachmat dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Rabu (3/7/2019).
Pengusaha yang akrab disapa TP Rachmat ini mendapatkan gelar tersebut karena dinilai memberikan kontribusi nyata dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Mantan bos Astra Group yang kemudian mendirikan Triputra Group itu juga dipandang sangat peduli terhadap kemakmuran, kesejahteraan, pendidikan, dan masa depan Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, TP Rachmat berperan besar menumbuhkan nilai-nilai perusahaan serta karakter dan pola pikir para karyawannya.
"Perubahan budaya tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan pentingnya pengembangan modal insani (human capital) dalam membangun industri manufaktur modern di Indonesia," demikian pernyataan tim promotor ITB yang diketuai Prof. Dr. Andi Isra Mahyuddin.
Selain itu, TP Rachmat dinilai alumni ITB yang memiliki integritas tinggi dan mumpuni. Dia disebut berhasil menunjukkan manifestasi nilai-nilai ITB yaitu kepeloporan, kejuangan, pengabdian, serta keunggulan.
Baca Juga
Pengusaha Theodore Permadi Rachmat (kanan) menerima penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir. Kadarsah Suryadi, DEA (kiri) di ITB, Bandung, Rabu (3/7/2019)./Istimewa
Nilai kepeloporan tercermin dari keberhasilannya menyelaraskan aspek bisnis, alih teknologi, sosial, dan pengembangan kualitas manusia. Secara khusus, TP Rachmat adalah salah satu inisiator Corporate University Astra Group.
Di sisi kejuangan, dia dipandang sukses membangun entitas bisnis yang etis dan peduli terhadap pengentasan kemiskinan dan ketidakterdidikan bangsa. Perusahaan-perusahaan yang pernah dipimpinnya, termasuk PT United Tractors Tbk., PT Astra Internasional Tbk., Triputra Group, dan Adaro Group disebut memberikan lapangan kerja bagi lebih dari 300.000 orang.
Di sisi pengabdian, TP Rachmat disebut peduli terhadap tumbuhnya profesionalisme dan entrepreneurship d Indonesia. Salah satunya diwujudkan melalui Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat yang didirikan pada 1999.
"Berdasarkan prestasi serta kontribusinya, tim promotor meyakini Theodore Permadi Rachmat telah menghasilkan karya nyata, pemikiran inovatif yang bermakna dan bermanfaat bagi perkembangan industri manufaktur, agribisnis, dan pertambangan," lanjut tim promotor.
Adapun tim promotor ITB ini mencakup Prof. Dr. Andi Isra Mahyuddin, Prof. Dr. Djoko Suharto, Prof. Dr. Ida I Dewa Gede Raka, Prof. Dr. Muljo Widodo Kartidjo, Prof. Dr. Bambang Riyanto Trilaksono, Prof. Dr. Tati Latifah R. Mengko, Prof. Dr. Rochim Suratman, Prof. Dr. Komang Anggayana, dan Prof. Dr. Utomo Sarjono Putro.
Penyerahan gelar Doktor Kehormatan ini dilakukan bersamaan dengan acara peringatan ke-99 Perguruan Tinggi Teknik Indonesia (PTTI). Peringatan tersebut merujuk pada berdirinya Technische Hoogeschool (TH) pada 1920, perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia, yang kemudian berubah menjadi ITB pada 1959.