Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Positif bagi Huawei Ditepis Departemen Perdagangan AS

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada staf penegakan Departemen Perdagangan minggu ini bahwa Huawei China masih harus diperlakukan sebagai daftar hitam.
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China, Rabu (3/7/2019)./REUTERS
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China, Rabu (3/7/2019)./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA -- Meski Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa dirinya akan mengizinkan perusahaan-perusahaan AS untuk menjual produknya ke Huawei, tapi pejabat senior Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa perusahaan asal China itu masih belum keluar dari daftar hitam.

Reuters melansir Rabu (3/7/2019), pernyataan itu pun menimbulkan kebingungan di antara para pemain industri. 

Pada Mei 2019, Huawei ditambahkan ke dalam daftar entitas yang dikenakan aturan ketat seperti izin khusus untuk membuka perdagangan ataupun hubugan bisnis dengan perusahaan AS. Kebijakan itu dianggap sebagai tindak lanjut atas dugaan ancaman terhadap kepentingan keamanan nasional Negeri Paman Sam yang dituduhkan kepada Huawei. 

Adapun pernyataan Trump disampaikan setelah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang pada akhir pekan lalu.

Pengumuman Trump dinilai mempunyai latar belakang kepentingan AS untuk melanjutkan pembahasan perdagangan yang macet. Selain itu, terdapat produsen cip AS yang ingin mempertahankan penjualan ke Huawei, yang merupakan perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pelanggan utama AS.

Huawei terjebak di pusaran perang dagang AS-China karena dianggap membantu Beijing memata-matai Pemerintah AS lewat produk-produknya. Pada akhir 2018, CFO Huawei Meng Wanzhou ditangkap di salah satu bandara Kanada atas permintaan Washington.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper