Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan Amerika Serikat diam-diam tetap mengirimkan produk mereka ke perusahaan China termasuk Huawei, meski larangan Pemerintahan Presiden Trump untuk berbisnis dengan mereka belum dicabut.
Laman New York Times, Senin (25/6/2019), melaporkan pembuat chip Amerika masih menjual produk bernilai jutaan dolar ke Huawei. Menurut empat orang sumber, para pemimpin industri termasuk Intel dan Micron mengatasi pelarangan itu dengan tidak mencantumkan produk mereka sebagai buatan Amerika.
Penjualan itu dikonfirmasi CEO Micron Technology, Sanjay Mehrotra, yang mengatakan, perusahaannya melanjutkan beberapa pengiriman ke Huawei setelah analisis penuh atas larangan AS. Dia juga mengatakan perusahaan "berhasil mengurangi sekitar 90 persen dampak dari tarif," menurut transkrip yang diberikan oleh FactSet setelah penutupan pasar saham, Selasa (25/6/2019).
Pengumuman ini langsung menaikkan harga saham perusahaan semikonduktor AS. Saham Micron MU, naik sebanyak 13,8 persen pada awal perdagangan Rabu (26/6/2019).
Menurut laman BBC, produsen chip dapat melakukan ini tanpa melanggar hukum karena larangan yang menjatuhkan sanksi hanya barang yang mengandung 25 persen atau lebih komponen yang bersumber dari AS. Itu juga tidak mempengaruhi barang-barang yang tidak diproduksi di AS atau barang-barang yang tidak berlabel "Buatan AS".
Walter Ji, Presiden WEU Huawei Consumer Business Group mengadakan konferensi pers untuk menghadirkan Huawei 5G Smartphone Mate 20X di Opfikon, Swiss 21 Juni 2019. Reuters.
Intel dan beberapa pemimpin pasar lainnya juga dilaporkan telah melanjutkan pengiriman produk ke Huawei.
Sanjay Mehrotra memperingatkan investor bahwa ada "ketidakpastian yang berkelanjutan" sehubungan dengan kesulitan Huawei, sehingga mereka tidak dapat "memprediksi volume atau durasi" mereka akan dapat melanjutkan pengiriman produk ke Huawei.
Dia menambahkan bahwa larangan Huawei memangkas pendapatan perusahaan 200 juta dolar AS pada kuartal ketiga fiskal yang berakhir pada 30 Mei karena raksasa Cina itu adalah klien terbesarnya. Larangan itu diperkirakan akan mempengaruhi lebih dari seribu perusahaan Amerika lain.
Micron dulu memiliki merek penyimpanan Lexar sebelum diakuisisi oleh Longsys, sebuah perusahaan yang berbasis di Cina. Awal tahun ini, Micron mengumumkan kartu MicroSD 1TB pertama di dunia.
Kisah Huawei-AS masih berlangsung dan merupakan bagian dari perang dagang antara AS dan Cina.