Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Instagram Kemendikbud Diserang Kritikan Soal PPDB Zonasi

Meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy sudah merevisi Permendikbud perihal sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi, aturan ini tetap menjadi polemik di masyarakat. 
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy sudah merevisi Permendikbud perihal sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi, aturan ini tetap menjadi polemik di masyarakat. 

Sebelumnya diketahui, atas perintah Presiden Joko Widodo, Muhadjir Effendy mengubah Permendikbud Nomor 51 tahun 2009 mengenai kouta jalur prestasi dari 5 persen melebar menjadi 15 persen. 

Namun tampaknya hal ini tetap tidak memuaskan banyak pihak terutama orangtua dan calon siswa perserta didik baru. 

Dikutip dari laman instagram resmi kemdikbud.ri, bahkan ketika akun tersebut mengunggah berita terbaru tentang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019, masih banyak saja pengguna Instagram yang meninggalkan komentar negatif perihal penyelenggaraan PPDB Zonasi. 

"Sistem zonasi menurunkan mental anak pak," tulis akun @afnywf_. 

"Postnya apa, ujung2nya komen tentang zonasi," tutur akun @josuajonathan. 

Bahkan diunggahan terakhir kemdikbud.ri yang menyoal tentang OSN 2019 beberapa menit lalu, beberapa pengguna instagram malah menunggu komentar pengguna lainnya untuk berkicau tentang peraturan zonasi agar semakin riuh dan ramai. 

"Menunggu komentar zonasi," tulis akun @imaabi_fi. 

"Masih disini pak dengan zonasi yang sangat menyakitkan," tulis akun @joko_sulistiyo_.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper