Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabat Kepala BKKBN, PDIP Sebut Hasto Wardoyo Pantas di Lingkup Nasional

Hasto Wardoyo telah berkomunikasi dengan partai sebelum menjabat Kepala BKKBN.
Hasto Wardoyo./Harian Jogja-Desi Suryanto
Hasto Wardoyo./Harian Jogja-Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA - Pengangkatan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melalui persetujuan partai.

Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan pengangkatannya menjadi pejabat nasional tidak ujug-ujug begitu saja.

"Sebagai kader PDIP, tentu yang bersangkutan berkonsultasi dengan partai ketika dicalonkan," ujar Andreas saat dihubungi, Selasa (3/7/2019) malam.

Berdasarkan penilaian partai, kata Andreas, Hasto sudah layak maju ke lingkup nasional. Dia merupakan seorang dokter yang dinilai telah mampu membuktikan diri sebagai profesional dalam bidang kesehatan publik.

"Sebagai Bupati Kulon Progo yang sudah terpilih untuk dua periode, tentu pantas untuk dipromosikan menjadi kepala BKKBN yang mempunyai ruang lingkup kerja nasional," ujar Andreas.

Ketika ditanya, apakah jabatan ini ditujukan untuk menjadi tangga bagi Hasto Wardoyo ke tingkat selanjutnya, Andreas tidak menjawab.

Hasto yang semula menjabat Bupati Kulon Progo sejak 2011 dilantik oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek menjadi Kepala BKKBN pada Senin, 1 Juli 2019.

Hasto ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi berdasarkan penilaian kepala negara. Ihwal pengangkatannya tertera dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 33/TPA Tahun 2019 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan BKKBN.

Jokowi sebelumnya mengungkapkan alasannya menunjuk Hasto karena berlatarbelakang sebagai dokter dan pernah menjadi bupati yang merupakan orang lapangan.

Dengan dua perpaduan itulah, Jokowi menilai Hasto bisa memahami permasalahan kependudukan secara detail.

"Ya, itu dokter dan komunikasi publik seorang bupati kan jauh lebih baik untuk mengampanyekan keluarga berencana," kata Jokowi, Senin lalu.

Jabatan kepala BKKBN sebelumnya sempat kosong selama enam bulan sejak awal Januari 2019. Bahkan bisa dibilang lebih lama lagi, yaitu lebih dari dua tahun sejak mantan kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty ditangkap oleh Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi alat kontrasepsi sejak November 2017.

Sejak saat itu hingga Desember 2018, BKKBN dipimpin oleh Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo.

Sigit pada saat yang sama juga menjabat sebagai Kepala Dewan Jaminan Sosial Nasional saat itu dan Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menaruh harapan besar kepada Kepala BKKBN yang memiliki latar belakang praktisi kesehatan tersebut. Nila meminta Hasto untuk berinovasi, melakukan gebrakan, dan tidak melakukan pekerjaan hanya itu-itu saja, yang selama ini dilakukan BKKBN dan tidak terasa manfaatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper