Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lantik 126 Eselon III dan IV, Menteri Hanif Dhakiri Singgung Rezimentasi

"Semakin lama pejabat 'ngendon' di suatu tempat maka akan terjadi rezimentasi. Rezimentasi ini membuat organisasi dan kaderisasi menjadi tidak berkembang,"
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (kanan) meninjau posko satuan tugas (satgas) untuk pengaduan pekerja terkait masalah pembayaran tunjangan hari raya (THR) di Jakarta, Senin (28/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (kanan) meninjau posko satuan tugas (satgas) untuk pengaduan pekerja terkait masalah pembayaran tunjangan hari raya (THR) di Jakarta, Senin (28/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan melantik 126 pejabat eselon III dan IV. Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan menuturkan pelantikan ini merupakan bagian dari promosi, rotasi dan penyegaran fungsi.

"Semakin lama pejabat 'ngendon' di suatu tempat maka akan terjadi rezimentasi. Rezimentasi ini membuat organisasi dan kaderisasi menjadi tidak berkembang," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2019).

Menurutnya, para pejabat yang baru dilantik harus menunjukan kemampuan diri beradaptasi dan menampilkan program yang baru untuk menunjang tugas pokok Kementerian Ketenagakerjaan.

"Terutama di bagian Program  Evaluasi dan Pelaporan [PEP]. Kalau buat program, jangan dikit-dikit copy paste. Tolong teman-temen PEP, gali ide-ide baru, hal-hal baru, ilmu-ilmu baru, untuk bener-benar ada inovasi di Kemnaker ini. Kuncinya yang penting buka diri, buka pikiran dan saling membantu sama lain,"katanya.

Selain itu, Hanif yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menuturkan para pegawai dalam lingkungan Kemenaker harua menjaga integritas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Integritas itu wajib tak bisa ditawar-tawar, ini bicara keluarga bukan bicara siapa-siapa. Pikirkan keluarga kita, kita jaga integritas sebaik-baiknya. Apalagi yang mau pensiun, jangan sampai aneh-aneh, repot nanti kalau sudah pensiun. Sebab di masa pensiun kita ingin hidup tenang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper