Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bambang Soesatyo : Segera Pulihkan Harmoni Bangsa

Bambang Soesatyo mendorong semua komunitas dan seluruh elemen bangsa Indonesia bersama-sama mengakhiri polarisasi yang terjadi masyarakat.
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat memberikan paparan sebelum pencatatan perdana saham perseroan di Galeri BEI, Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat memberikan paparan sebelum pencatatan perdana saham perseroan di Galeri BEI, Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pentingnya harmoni bangsa segera dipulihkan.

Bambang Soesatyo mendorong semua komunitas dan seluruh elemen bangsa Indonesia bersama-sama mengakhiri polarisasi yang terjadi masyarakat.

"Pasca-putusan MK (Mahkamah Konstitusi) maka seluruh proses Pemilu 2019 sudah selesai. Harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara harus segera dipulihkan. Semua pihak agar membangun kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadikan Indonesia negara kuat," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Minggu (30/6/2019).

Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet mengatakan, selama proses Pemilu 2019 masyarakat Indonesia memiliki pilihan politik berbeda yang berdampak terjadinya polarisasi di masyarakat.

"Dari kampret versus cebong menjadi 01 versus 02. Rivalitas itu tidak sehat dan juga tidak produktif. Fakta tentang polarisasi masyarakat ini harus disikapi dengan bijaksana dan bersungguh-sungguh," ucapnya.

Polarisasi masyarakat yang secara perlahan-lahan membelah masyarakat ini, kata dia, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. "Pada gilirannya, polarisasi itu akan berdampak pada melemahnya ketahanan nasional. Pemerintah, DPR, dan semua institusi negara bersama organisasi besar di bidang keagamaan telah menunjukan keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap masalah polarisasi ini," tuturnya.

Menurut Bamsoet, berbagai pendekatan terus diupayakan untuk mengakhiri polarisasi. Namun, tanpa kesadaran, kemauan, dan peran serta masyarakat, kata dia, maka semua upaya pendekatan itu akan sia-sia. "Pada akhirnya, faktor penentu ada pada kemauan serta niat baik dan tulus dari semua komunitas di negara ini," ucapnya.

Bamsoet menegaskan, setelah semua proses Pemilu 2019 berakhir, seharusnya tidak ada lagi rivalitas politik antar-komunitas. "Putusan MK soal perselisihan hasil pemilu pada Kamis (27/6) lalu, adalah final dan mengikat. Biarlah panggung rivalitas politik itu selanjutnya diisi dan dilakoni oleh para politisi sebagai sarana untuk memperjuangkan aspirasi konstituennya masing-masing," ujarnya.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan, patut untuk diingat dan digarisbawahi oleh semua komunitas bahwa bagi para politisi, tidak ada rivalitas abadi, tidak ada pula musuh abadi, dan tidak ada teman atau anggota koalisi yang abadi. "Satu-satunya yang abadi dalam politik adalah kepentingan," tambahnya.

Menurut dia, kalau sudah bicara tentang kepentingan, selalu muncul pertanyaan siapa mendapat apa dan siapa yang harus lebih didahulukan. "Kalau sudah begitu, jelas bahwa tidak ada alasan sedikit pun bagi semua elemen akar rumput masyarakat Indonesia untuk mempertahankan atau merawat polarisasi sekarang ini," kata Bamsoet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper