Bisnis.com, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror membawa 30 orang yang telah terpapar paham radikal ke Jakarta untuk diikutkan program deradikalisasi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan 30 orang yang telah terpapar paham radikal asal Kalimantan Tengah tersebut merupakan keluarga 2 tersangka tindak pidana terorisme yang telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror beberapa waktu lalu di Kalimantan Tengah.
"Jadi dari 30 orang itu merupakan keluarga dari 2 tersangka teroris yang berafiliasi dengan JAD ya. Mereka dibawa ke Jakarta untuk diikutkan pada program deradikalisasi," tuturnya, Selasa (25/6/2019).
Menurut Dedi, setelah tiba di Jakarta, 30 orang itu akan diikuti program deradikaisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Sosial serta Kementerian Agama.
Dedi optimistis setelah mengikuti program tersebut paham radikal 30 orang itu akan hilang dan dapat kembali ke masyarakat.
"Jadi Polri sudah bekerja sama dengan BNPT dan Kementerian terkait untuk menjalankan program deradikalisasi itu di Jakarta," katanya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan 30 orang yang telah terpapar paham radikal asal Kalimantan Tengah tersebut merupakan keluarga 2 tersangka tindak pidana terorisme yang telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror beberapa waktu lalu di Kalimantan Tengah.
"Jadi dari 30 orang itu merupakan keluarga dari 2 tersangka teroris yang berafiliasi dengan JAD ya. Mereka dibawa ke Jakarta untuk diikutkan pada program deradikalisasi," tuturnya, Selasa (25/6/2019).
Menurut Dedi, setelah tiba di Jakarta, 30 orang itu akan diikuti program deradikaisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Sosial serta Kementerian Agama.
Dedi optimistis setelah mengikuti program tersebut paham radikal 30 orang itu akan hilang dan dapat kembali ke masyarakat.
"Jadi Polri sudah bekerja sama dengan BNPT dan Kementerian terkait untuk menjalankan program deradikalisasi itu di Jakarta," katanya.