Bisnis.com, JAKARTA - Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Filipina mengalami perkembangan yang sangat baik.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Rodrigo R Duterte di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-34 ASEAN di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, pada Sabtu (22/6/2019) malam.
“Saya menyambut baik selesainya proses ratifikasi Perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia-Filipina,” ucap Presiden seperti dikutip pada Minggu (23/6/2019) dalam keterangan tertulis yang dirilis oleh Sekretariat Presiden.
Pertukaran instrumen ratifikasi akan dilakukan oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta pada Agustus 2019. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian hukum bagi penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.
“Saya mengusulkan kiranya kita dapat menugaskan tim kita untuk segera memulai negosiasi Landas Kontinen,” ucap Presiden.
Masih terkait isu bilateral, Presiden menyampaikan rencana kalangan swasta Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Filipina.
“Saya juga ingin mengharapkan bantuan Yang Mulia untuk dapat memberikan pengecualian terhadap produk instan kopi dan keramik Indonesia dari price-based special safeguard,” kata Presiden.
Hal lain yang disampaikan Presiden adalah mengenai kerja sama Indo-Pasifik. “Saya sangat menghargai dukungan dan kontribusi Filipina terhadap pengembangan ‘ASEAN Outlook on Indo-Pacific Cooperation’,” ujar Presiden.
Di awal pertemuan, Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia.
“Saya yakin Yang Mulia sepakat, kita terus akan meningkatkan kerja sama keamanan termasuk di Laut Sulu dan sekitarnya," ujar Presiden.