Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi akan berupaya menyeimbangkan pasar minyak global tahun ini.
Komentar itu muncul sehari setelah Badan Energi Internasional memperkirakan pasokan global akan berkembang lebih dari permintaan tahun depan, memberikan tekanan ekonomi lebih lanjut pada negara anggota OPEC.
Meski ada ketegangan yang meningkat, dan kebuntuan mengenai tanggal pertemuan berikutnya, Arab Saudi dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi hingga paruh kedua tahun ini.
"Saya harap ada keseimbangan dalam pasar minyak global sebelum tahun depan, kami sedang berusaha untuk itu," kata Khalid Al-Falih, yang menjabat sebagai Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi dan ketua Saudi Aramco, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (15/6/2019).
Adapun, pemotongan produksi yang dilakukan oleh anggota OPEC telah berhasil memberi batas pada penurunan harga minyak mentah global.
Meski tidak menjawab kapan pertemuan OPEC kembali, tetapi Khalid mencatat banyak sekali jumlah minyak mentah global saat ini.
Di sisi lain, pelaku usaha saat ini sedang mengawasi perkembangan pasar minyak mentah, seiring dengan penyerangan di kapal tanker di Teluk Oman.
Menanggapi hal tersebut Khalid mengatakan tidak ada masalah dengan pasokan minyak mentah. Meski demikian, dia mengkhawatirkan adanya gangguan dari aksi terorisme.