Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) klaim memiliki bukti yang menunjukkan keterlibatan Iran dalam serangan terhadap kapal tanker minyak pada Kamis (13/6/2019).
Seperti diberitakan Bloomberg, pejabat pemerintah AS merilis gambar-gambar yang disebut menunjukkan bahwa Iran telah terlibat dalam serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak di dekat Teluk Persia pada Kamis.
Serangan tersebut menjadi salah satu dari dua insiden yang telah meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran selama beberapa hari terakhir.
“Sebuah kapal patroli Korps Penjaga Revolusi Islam terlihat dan terekam melepaskan ranjau limpet yang tidak meledak dari Kokuka Courageous,” ungkap Kapten Angkatan Laut Bill Urban dari Komando Pusat AS. Kokuka adalah salah satu dari dua kapal tanker yang diserang pada Kamis.
“Itu terjadi setelah ranjau lainnya telah meledak dan merusak kapal,” tambah Urban.
Video itu dan foto-foto yang menunjukkan sebuah perahu di samping lambung kapal yang lebih besar dengan lubang di sisinya dirilis oleh Komando Pusat AS berikut dengan periode episodenya.
Seperti diketahui, kapal tanker Front Altair asal Norwegia dan Kokuka Courageous milik Jepang meledak pada Kamis. Seorang sumber sebelumnya mengatakan ledakan di Front Altair mungkin disebabkan oleh sebuah ranjau magnet.
Ini menjadi bukti pertama yang diajukan secara terbuka oleh AS untuk mendukung klaimnya. Pada Kamis (13/6), Menteri Luar Negeri Michael Pompeo menuding Iran berada di balik serangan-serangan tersebut. Tudingan ini telah ditampik oleh pihak Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif justru mengindikasikan kemungkinan keterlibatan musuh-musuh Iran di balik serangan tersebut dan mengulangi seruan untuk dialog regional.
“Kedua kapal berada di perairan internasional di Teluk Oman yang terpisah sekitar 10 mil laut pada saat terjadi panggilan darurat,” lanjut Urban dalam sebuah pernyataan.
Ia menyebutkan awak kapal Courageous telah diselamatkan oleh sebuah kapal Belanda dan kemudian ditempatkan di kapal USS Bainbridge. Adapun awak kapal tanker kedua, Front Altair, ditempatkan di atas kapal Revolutionary Guard Corp.
Manajer Front Altair mengatakan sedang berlayar di perairan internasional ketika tiba-tiba kapal itu rusak oleh ledakan.
“Kapal itu memuat muatan naphtha di Abu Dhabi dan sedianya ditujukan ke Taiwan,” ujar seorang pejabat perusahaan. Dampak insiden ini pun mendorong lonjakan harga minyak mentah dunia pada perdagangan Kamis.